Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SAMPAH menjadi persoalan serius yang dihadapi seluruh dunia saat ini. Berbagai kebijakan dibentuk pemerintah setiap negara untuk mendorong pengelolaan sampah menuju ekonomi sirkular.
Pendidikan dan penerapan tentang kepedulian terhadap lingkungan dan cara mengelola sampah menjadi isu sangat penting yang di beberapa negara sudah dijadikan materi pengajaran mulai dari tingkat pendidikan usia dini, sekolah dasar, hingga perguruan tinggi.
Idealnya, setiap negara perlu memiliki fasilitas pengelolaan limbah modern. Dengan fasilitas ini pengelolaan limbah dapat lebih berdampak besar bagi lingkungan. Persoalannya, untuk membangunnya membutuhkan dana yang tidak sedikit alias mahal.
Pakar teknik lingkungan dari Universitas Kyonggi, Korea Selatan, Seung Whee Rhee, mengatakan Indonesia dan Korea Selatan dapat membentuk kolaborasi program atau penelitian sistem pengelolaan limbah.
Di Korea Selatan, ia menjelaskan, pengelolaan sampah menuju ekonomi sirkular sudah mulai dipertegas melalui sejumlah kebijakan pemerintah dan praktik berkelanjutan. Pengelolaan sampah yang berkelanjutan itu pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan sosial ekonomi masyarakat Korea.
"Tapi (untuk sekarang) lebih dimungkinkan untuk membangun lebih banyak kolaborasi Indonesia-Korea dari kelompok masyarakat. Ini penting bahwa masyarakat menginginkan ini terlebih dahulu untuk menuju masyarakat ekonomi sirkular," kata Rhee dalam workshop Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia, di Jakarta, pekan ini.
Rhee menerangkan, Korea Selatan mengimpor 95% kebutuhan energi dan sumber dayanya dengan total anggaran impor sebesar US$503,3 miliar setiap tahun. Pada 2019, sebanyak 65% penggunaan energi bergantung pada bahan bakar fosil.
Sementara itu, jumlah sampah di Korea Selatan meningkat dari 346.669 ton per hari pada 2007 menjadi 497.238 ton per hari pada 2018. Selama 10 tahun tingkat pertumbuhan tahunannya sekitar 3,05%. Ini diikuti juga dengan peningkatan industri dengan kecepatan yang sama pesat.
"Secara global, masalah terpenting di bidang pengelolaan sampah dan sirkulasi sumber daya adalah pertumbuhan pembangunan berkelanjutan (SDG's) dan ekonomi sirkular yang menyertai netralitas karbon. Keberlanjutan adalah isu yang paling penting, yaitu tujuan pembangunan berkelanjutan," jelas Rhee. (X-12)
Diperkirakan sekitar 4,5 triliun puntung rokok dibuang sembarangan ke lingkungan, mencemari tanah dan air akibat kandungan racunnya.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta penyelenggara pemotongan hewan kurban untuk tidak membuang limbah hewan kurban ke sungai.
Limbah ternak yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak lingkungan serius. Mulai dari bau menyengat, serbuan lalat, hingga gangguan estetika.
Prosedur pembuangan limbah dilakukan dengan cermat setiap malam hingga pagi, tanpa terkecuali.
Ketika dikawinkan dengan bakteri, ampas kopi dapat disulap menjadi lembaran elastis mirip material kulit yang diberi nama M-Tex Coffee Leather.
Kemenag menargetkan pembangunan 160 KUA berbasis konsep ramah lingkungan atau green building. Tahap pembangunan fisik dimulai Maret dan ditargetkan rampung pada Agustus 2025.
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Roda perekonomian harus terus berputar dengan tidak mengabaikan ekosistem lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved