Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PENINGKATAN aktivitas pemotongan hewan kurban selama momen Idul Adha harus diiringi dengan perhatian terhadap pengelolaan limbah ternak. Dosen Fakultas Peternakan IPB University Salundik mengatakan, jika tidak ditangani dengan baik, limbah ini dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat.
"Limbah ternak yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak lingkungan serius. Mulai dari bau menyengat, serbuan lalat, hingga gangguan estetika, terutama karena lokasi penjualan hewan kurban umumnya berada di area perkotaan yang padat," jelasnya.
Ia mengurai, limbah ternak saat kurban dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu limbah di lokasi penjual dan limbah di lokasi penyembelihan.
Di lokasi penjual, limbah yang dihasilkan berupa kotoran (feses) dan sisa pakan hijauan. Penumpukan ternak dalam jumlah besar selama kurang lebih 20 hari menjelang Iduladha menyebabkan akumulasi limbah dalam jumlah signifikan.
Sebagai contoh, jika terdapat 50 ekor sapi dengan produksi kotoran rata-rata 20 kg per ekor per hari, maka dalam 20 hari akan terkumpul limbah sebanyak 20 ton.
Sementara itu, di lokasi penyembelihan, jenis limbah yang dihasilkan berbeda, yaitu berupa darah, isi rumen, dan saluran pencernaan.
Menurut Salundik, limbah jenis ini memiliki risiko kontaminasi yang lebih tinggi dan memerlukan penanganan khusus, terlebih di lokasi yang sempit dan tersebar di berbagai titik kota.
Salundik menyarankan agar limbah berupa feses dan sisa pakan dapat dikonversi menjadi produk yang lebih bermanfaat, seperti pupuk organik kompos atau vermikompos.
"Ini adalah solusi yang paling mudah diterapkan dan memberikan nilai tambah," ungkapnya.
Namun, lanjut Salundik, tantangan terbesar dalam implementasi pengolahan limbah di lokasi penyembelihan adalah ketidakpastian jumlah ternak, lokasi yang tersebar, serta keterbatasan lahan. (Z-1)
Distribusi hewan kurban ini menyasar ke daerah tertinggal agar keberkahan Idul Adha tersebar merata.
Daya Group kembali menyalurkan hewan kurban sebagai bagian dari komitmen sosial perusahaan di wilayah sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Pembagian apresiasi dalam bentuk hewan kurban kambing kepada Mitra Pengemudi Grab telah dilaksanakan secara bertahap pada 2-4 Juni 2025 di lebih dari 30 kota.
Mitra Jejaring Kurban adalah sebuah inisiasi gerakan kurban dengan mekanisme jual langsung yang dilakukan mitra peternak individu Jaringan Dompet Dhuafa
Hari Raya Idul Adha bukan hanya bentuk ketaatan spiritual, melainkan juga momentum penting untuk menguatkan solidaritas sosial dan kepedulian terhadap isu-isu mendesak.
Golden Tulip Pontianak meyerahkan 1 ekor hewan kurban untuk dibagikan ke seluruh karyawan Hotel Golden Tulip Pontianak dan masyarakat sekitar.
LION Parcel (PT Lion Express), perusahaan logistik terkemuka di Indonesia menunjukkan komitmen untuk terus berbagi kebaikan lewat kampanye Logistik Baik.
Program ini merupakan bentuk solidaritas dari masyarakat Indonesia yang tidak pernah berhenti mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Lalamove, platform pengiriman daring, menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan mitra pengemudi melalui program tanggung jawab sosial bertajuk DeliverCare.
DelapanĀ ekor sapi dan enam ekor domba kepada warga Desa Cicau, Kabupaten Bekasi, menjelang perayaan Idul Adha 2025.
HARI Raya Idul Adha bagi umat muslim menjadi saat yang ditunggu-tunggu untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta menabung amal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved