Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SUDAH 25 tahun sejak pertama kali Tim Bedah Saraf Siloam melayani Indonesia. Penghargaan pun diberikan kepada 80 dokter yang telah mendedikasikan dirinya untuk memberikan kesembuhan bagi masyarakat khususnya di Indonesia.
Dokter spesialis bedah saraf dr. Eka J. Wahjoepramono, Sp. BS (K) menjelaskan tentang awal mula pembuatan tim dokter bedah saraf dan bagaimana pada sekitar tahun tersebut belum ada praktik operasi untuk beberapa kasus saraf dan otak.
“Terbesit dalam benak saya, begitu banyak prosedur tindakan bedah saraf yang waktu itu kita tidak bisa lakukan di Indonesia,” ucapnya. “Waktu itu sebagian besar yang kami lakukan itu masalah kecelakaan lalu lintas, masalah kelainan bawaan, dan beberapa kasus stroke. Mengenai kasus operasi mikro, kasus endovascular, kasus radiosurgery, belum pernah ada. Sehingga terbesit suatu pikiran, ‘Kenapa Indonesia tidak bisa?’,” kata dia dalam konferensi pers “Press Conference - 25 Tahun Tim Bedah Saraf Siloam Melayani Indonesia” pada Rabu (15/12),
Baca juga: Kasus Positif Harian Bertambah 205 Orang. Terbanyak di Jabar
Tim ahli bedah saraf ini bertujuan agar fungsi dari seluruh anggota tim menjadi maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kita ingin tim ini menjadi makin kompeten dan makin besar. Tujuannya bukan hanya sekedar besar, tetapi memberikan layanan yang terbaik,” tutur dr. Julius July, Sp. BS (K), spesialis bedah saraf.
Jika dilihat secara garis besar, hingga hari ini tindakan bedah saraf yang paling banyak ditangani, antara lain tumor, tumor, dan gangguan tulang belakang. Selama pandemi covid-19, kasus bedah saraf sempat turun karena adanya batasan dan masih kurangnya informasi mengenai penyebaran virus.
Namun, semakin hari ternyata ada peningkatan masyarakat Indonesia mulai mencari layanan kesehatan, khususnya untuk kasus bedah saraf, di dalam negeri. Dengan ini dapat menjadi kesempatan kepada masyarakat bahwa tim bedah saraf di Indonesia sudah mulai maju juga dengan adanya teknologi-teknologi yang semakin maju.
“Saya kira ini memang satu kesempatan untuk kita membuktikan kepada masyarakat Indonesia secara umum bahwa hasil di kita juga cukup baik,” jelas Julius. (H-3)
Dalam kasus malapraktik ini tidak boleh ada institusi maupun oknum yang berupaya menghambat proses hukum yang tengah ditempuh pasien yang menjadi korban.
EMS Angels Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada tim layanan medis darurat yang menunjukkan keunggulan dalam penanganan pasien stroke sebelum tiba di rumah sakit.
Inseminasi intrauterin dan in vitro fertilization alias bayi tabung sama-sama bertujuan mengatasi masalah kesuburan dan memfasilitasi kehamilan. Namun, pendekatan keduanya berbeda.
Selain festival kesehatan, digelar pula edukasi melalui bincang sehat bertajuk 'Mengenal dan Mencegah Jantung Koroner'.
Prosedur Ebus memberi gambaran akurat mengenai kondisi paru-paru serta memungkinkan dokter mengambil sampel jaringan guna diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Prosedurnya dilakukan lebih cepat, tidak meninggalkan bekas luka pada tubuh pasien, pemulihan lebih cepat, minim rasa nyeri, dan risiko infeksi lebih rendah dibandingkan operasi terbuka.
DERETAN kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dokter di berbagai wilayah telah memicu kemarahan publik karena tercela dan mencoreng profesi kedokteran.
DUNIA kedokteran regeneratif berkembang sangat pesat. Hal terutama dalam inovasi terapi sel punca dan teknologi kedokteran masa depan.
Proktologi adalah cabang spesialisasi kedokteran bedah yang menangani penyakit area anorektal, seperti wasir (hemoroid), fistula ani, fisura ani, striktur, abses, hingga prolaps rektum.
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
KESEHATAN masyarakat merupakan salah satu pilar ketahanan negara.
Deby Vinski menekankan pentingnya teknologi ini sebagai masa depan dunia kedokteran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved