Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Wakil Menkes: Varian Omicron Banyak Menyerang Usia Muda

Atalya Puspa
15/12/2021 15:03
Wakil Menkes: Varian Omicron Banyak Menyerang Usia Muda
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

KARAKTERISTEK varian Covid-19 omicron masih terus diteliti hingga kini. Namun demikian, berdasarkan kajian sementara, didapatkan bahwa varian omicron lebih banyak menginfeksi masyarakat usia muda.

"Kalau diperhatikan, Omicron ini banyak menyerang pada usia muda dan anak-anak remaja. Sehingga kasus ini harus lebih diperhatikan pada usia tersebut," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam Forum Diskusi Denpasar 12 bertajuk Mengenal Lebih Lanjut Omicron yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (15/12).

Karakter tersebut, kata Dante, jauh berbeda dengan varian Delta yang cenderung lebih banyak menyerang masyarakat dengan usia menengah ke atas.

Selain dari sisi usia, diketahui pula bahwa varian omicron bisa bertransmisi lebih cepat dibandingkan dengan varian delta. Hingga saat ini, tercatat ada sebanyak 7.905 kasus varian omicron dari 72 negara di dunia.

Di samping penyebarannya yang cepat, varian tersebut sejauh ini justru menunjukkan tingkat keparahan yang lebih rendah dibandingkan varian delta.

"Dalam 25 hari pertama di Afrika Selatan menunjukkan bahwa varian omicron ini tingkat keparahannya sedikit lebih rendah dibandingkan delta. Walaupun pertumbuhan kasusnya lebih eksponensial dan lebih tinggi," papar Dante.

Tingkat keparahan tersebut bisa dilihat dari persentase pasien varian Omicron membutuhkan perawatan ICU hanya 40%, sementara Delta memiliki persentase 80%.

Dari sisi efektivitas vaksin Covid-19, studi yang dilakukan sementara ini mendapati bahwa varian omicron bisa menurunkan efektivitas vaksin sampai 70%.

"Dan indiviru yang mendapatkan vaksinassi mRNA, Moderna dan Pfizer menurun terhadap varian Omicron. Walaupun menurun, tetap mendapatkan vaksin lebih baik daripada tidak divaksin sama sekali," ungkap Dante.

Di Indonesia sendiri, Dante memastikan hingga saat ini belum terdeteksi varian omicron. Hal tersebut terlihat dari pemeriksaan SGTF dan WGS yang dilakukan tempat dan kelompok-kelompok potensial.

"Omicron sampai sekarang masih belum ada. Memang sudah ada beberapa kasus yang kami deteksi dan curigai omicron, tapi setelah dikonfirmasi ternyata bukan. Dan sampai saat ini dominasi varian di Indonesia masih delta dan belum ada omicron yang terdeteksi," pungkas dia. (Ata/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya