Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar kembali Kompetisi Kewirausahaan tingkat perguruan tinggi.
Kompetisi kewirausahaan ini bertujuan memberikan dampak positif pada mahasiswa untuk mendorong mahasiswa berwirausaha, termasuk model pengembangan usaha yang dimiliki oleh mahasiswa.
Dengan kompetisi ini, para mahasiswa diberi motivasi berwirausaha termasuk pengembangan usaha di kalangan mahasiswa dan menciptakan budaya berkompetisi dalam berusaha yang lebih baik..
Dalam kompetisi kewiraushaan kali ini, Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) berhasil menjadi tiga besar perguruan tinggi penerima atau pemenang Kompetisi Kewirausahaan terbanyak yang diselenggarakan Kemendikbudristek.
Penghargaan ini diberikan atas komitmen Universitas Prasetiya Mulya dalam menciptakan lulusan perguruan tinggi dengan semangat kewirausahaan.
Wakil Rektor 1 Bidang Pembelajaran Universitas Prasetiya Mulya Prof. Agus W. Soehadi mengungkapkan penghargaan ini menunjukkan keaktifan mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya dalam mengikuti berbagai kompetisi kewirausahaan di berbagai tingkat.
“Sebagai institusi pendidikan, kami senantiasa berupaya menciptakan sebuah ekosistem yang mampu menumbuhkan jiwa kompetisi mahasiswa melalui kurikulum pendidikan dan budaya universitas yang diturunkan dari tiap angkatan mahasiswa sehingga kompetisi sudah menjadi bagian dari keseharian mereka,” ungkap Prof. Agus dalam keterangan pers, Minggu (28/11).
Sementara itu Direktur Kemahasiswaan, Karakter dan Alumni Universitas Prasetiya Mulya Dr. Rudy Handoko menjelaskan ekosistem yang memacu jiwa berkompetisi juga terefleksikan melalui soft skill assessment yang dilakukan secara berkala, di mana salah satu komponen yang dinilai yakni achievement oriented.
“Kami percaya seorang pebisnis harus memiliki keinginan dan kemampuan untuk mengejar prestasi atau mencapai suatu target guna bertahan dan menonjol di ketatnya persaingan dunia bisnis,” jelasnya.
“Salah satu cara kami mengasah soft skill ini adalah mendorong mahasiswa mengikuti berbagai kompetisi yang mampu menguji dan memberikan validasi atas ide dan inovasi mereka,” terang Dr. Rudy.
Banyaknya mahasiswa yang mengikuti kompetisi kewirausahaan pun tidak terlepas dari semangat wirausaha yang sudah melekat erat dengan Universitas Prasetiya Mulya.
“Value ini pun terinternalisasi di setiap fakultas melalui pendampingan program personal development sehingga mahasiswa tak hanya mampu mengikuti kompetisi kewirausahaan,”
“Namun ketika lulus, value ini diharapkan juga bisa membantu mereka dalam membangun usaha maupun berkarir sebagai tenaga profesional,” tambah Prof. Agus.
Berdasarkan Satisfaction Survey for Alumni and Employer of Graduate, Kantar Market Research 2019, tercatat 27% alumni Universitas Prasetiya Mulya berkarier sebagai wirausaha, jumlah ini terbilang besar dan di atas rata-rata dunia.
Selain itu, terdapat 27 bisnis di bidang digital yang dimiliki oleh alumni dan tiga di antaranya berhasil mendapatkan suntikan dana dari luar negeri.
Mengutip data Start-up Ranking yang dirilis pada 2019, Indonesia menduduki peringkat kelima di dunia sebagai negara dengan pertumbuhan perusahaan start-up terbanyak.
Tren positif ini tentu harus dibarengi oleh sumber daya manusia yang kompeten guna menjamin keberlangsungan bisnis kedepannya.
“Kami berharap bisa memberikan inspirasi bagi perguruan tinggi maupun asosiasi lainnya untuk turut mengembangkan semangat kewirausahaan mahasiswa," jelas Prof.Agus.
"Tujuannya guna menciptakan lebih banyak lulusan perguruan tinggi yang menjadi pengusaha dengan pengetahuan mumpuni akan dunia bisnis sehingga kontribusi terhadap perekonomian juga semakin baik,” tutup Prof. Agus. (RO/OL-09)
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Program ini mengedepankan pembelajaran berbasis pada pengalaman lewat proyek nyata mitra industri serta lembaga.
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved