Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
DOKTER Spesialis Paru Konsultan Onkologi dan Anggota Pokja Onkologi Toraks PDPI Sita Laksmi Andarini mengatakan orang-orang yang berisiko tinggi terkena kanker paru sebaiknya segera melakukan pemeriksaan skrining atau deteksi dini guna mencegah kejadian kanker stadium lanjut.
"Bulan ini, bertepatan dengan Lung Cancer Awareness Month, saya mengajak seluruh masyarakat untuk peduli kanker paru. Artinya ada tindakan skrining dan tindakan deteksi dini kanker paru," kata Sita dalam webinar Urgensi Pasien Kanker Paru Terhadap Akses Pengobatan Inovatif, Selasa (23/11).
Sita mengatakan orang berisiko tinggi terkena kanker paru di antaranya laki-laki di atas 45 tahun, perokok maupun yang sudah berhenti merokok kurang dari 10 tahun, perokok pasif, memiliki riwayat genetik, serta riwayat fibrosis paru.
Baca juga: Poliherbal Albumin Oral Bermanfaat bagi Pasien Kanker Ginekologi
Selain itu, para pekerja di pertambangan, pabrik semen, pabrik kaca, atau jenis pekerjaan lain yang berpotensi menghirup paparan silika juga perlu memeriksakan kondisi paru-paru mereka.
"Kalau belum ada gejala maka skrining atau periksakan diri. Kalau ada gejala seperti batuk, batuk darah, nyeri dada, sesak nafas, yang belum membaik dalam dua minggu, segera rujuk untuk CT scan torax untuk deteksi dini kanker paru," ujarnya.
Sita juga mengimbau agar pasien tetap waspada apabila hasil pemeriksaan menunjukkan negatif tuberculosis, sebab kemungkinan kanker paru masih tetap ada.
"Deteksi dini kanker paru juga harus bersamaan dengan deteksi tuberculosis supaya dapat ditemukan lebih awal dan wajib dirujuk untuk dilakukan CT scan," ujarnya.
Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlang Samoedro mengatakan, hingga saat ini, tingkat skrining untuk deteksi dini di Indonesia belum merata dan menyeluruh karena masih terpusat di kota-kota besar dan belum menyentuh ke daerah terpencil.
"Beberapa modalitas seperti kemoterapi, terapi target, radioterapi bahkan hanya ada di kota-kota besar yang mungkin akses masyarakat yang di daerah perifer agak sulit," ujarnya.
Elang juga menggarisbawahi pentingnya pemerataan akses pengobatan kanker paru mengingat, saat ini, hanya penderita kanker paru tipe EGFR (Epidermal Growth Factor Receptor) positif saja yang masuk dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Sementara itu, Sita menyebut tata laksana diagonisa, biopsi, serta beberapa tindakan pengobatan kanker paru memang telah
ter-cover oleh BPJS. Namun, untuk ALK (Anaplastic Lymphoma Kinase) positif, ROS1 positif, serta imunoterapi belum ter-cover BPJS.
"Mungkin ke depan kami mengharapkan pemerintah bisa lebih memperhatikan supaya bisa ter-cover obat-obatan tersebut," tuturnya.
Ia juga berharap adanya keterbukaan akses yang lebih banyak terhadap obat-obatan generik untuk terapi target maupun untuk imunoterapi sehingga dapat memudahkan untuk proses terapi bagi penyintas kanker paru. (Ant/OL-1)
Kesehatan disebut sebagai salah satu ujung tombak kemajuan dan kesejahteraan yang kualitasnya harus maksimal untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Semangka bukan hanya buah penyegar di tengah cuaca panas, tapi juga kaya manfaat bagi kesehatan.
Banyak manfaat bagi kesehatn yang tersembunyi dalam buah naga. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kampanye Si Paling Megang menunjukkan komitmen dari Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan gaya hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan dan kerap terdeteksi pada stadium lanjut. Penyakit ini menyerang sistem pernapasan dan dapat menyebar ke organ vital.
Deteksi dini kanker paru dengan LDCT terbukti mengurangi angka kematian hingga 24%.
Pemeriksaan kanker yang termasuk dalam layanan CKG antara lain, kanker paru, usus, leher rahim, dan payudara pada orang dewasa.
Sebuah studi dari IARC menyatakan proporsi kanker paru-paru pada orang yang tidak pernah merokok semakin meningkat, dengan polusi udara sebagai salah satu faktor utama.
Diperlukan strategi yang memungkinkan deteksi dini, diagnosis yang akurat, dan pengobatan yang merata hingga ke daerah terpencil.
Meski seseorang tidak merokok atau terpapar zat berbahaya seperti polusi, komposisi genetik tertentu dapat membuatnya lebih rentan terhadap penyakit ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved