Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Sering Buang Air Kecil? Kenali 7 Penyebab dan Kapan Harus ke Dokter

Abi Rama
12/8/2025 10:47
Sering Buang Air Kecil? Kenali 7 Penyebab dan Kapan Harus ke Dokter
Ilustrasi(freepik)

FREKUENSI buang air kecil pada setiap orang berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi banyak faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi di antaranya banyaknya asupan cairan, aktivitas, serta kondisi kesehatan.

Bagaimana jika seseorang buang air kecil terlalu sering dalam waktu singkat? Mengutip jurnal Healthline, buang air kecil hingga tujuh kali dalam sehari masih tergolong normal.

Beberapa faktor dapat membuat frekuensi buang air kecil menjadi lebih sering atau lebih jarang pada hari-hari tertentu. Hal tersebut umumnya bukan masalah yang perlu dikhawatirkan. Meski begitu, dalam situasi tertentu, kondisi ini perlu penanganan dokter.

Faktor Pengaruhi Frekuensi Buang Air Kecil

Perlu diketahui beberapa faktor spesifik yang mempengaruhi frekuensi buang air kecil:

  • Usia
  • Seberapa banyak konsumsi air
  • Jenis air apa yang diminum
  • Ukuran kandung kemih
  • Penggunaan obat-obatan
  • Kondisi medis (diabetes dan infeksi saluran kemih)

Masalah Kesehatan

Buang air kecil sangat dipengaruhi faktor-faktor di atas. Namun, jika buang air kecil dirasa terlalu sering dan melewati batas wajar sehingga mengganggu aktivitas kemungkinan Anda mengalam 1 dari 7 hal berikut.

1. Infeksi Saluran Kemih

Berdasarkan informasi dari laman Halodoc, infeksi saluran kemih merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum. Dampak infeksi ini dapat membuat seseorang lebih sering buang air kecil.

Kondisi ini paling banyak dialami orang berusia 16-35 tahun. Di mana sekitar 10% perempuan mengalami infeksi berulang. Sebanyak 40%-60% persen pernah mengalaminya setidaknya sekali seumur hidup.

Kekambuhan penyakit ini juga cukup tinggi, dengan hampir setengah penderitanya mengalami infeksi hingga dua kali dalam setahun. Masalah ini biasanya menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat, namun volume urine yang keluar justru berkurang.

2. Kehamilan

Kondisi tertentu, seperti kehamilan dan beberapa minggu setelah melahirkan, dapat memengaruhi frekuensi buang air kecil.  Saat hamil, seseorang cenderung lebih sering berkemih akibat perubahan hormon. Di samping tekanan pada kandung kemih dari janin yang berkembang.
 
Setelah melahirkan, peningkatan produksi urine dapat berlangsung selama beberapa minggu.  Hal ini disebabkan tambahan cairan yang mungkin diterima selama proses persalinan melalui infus atau obat-obatan, serta respon alami tubuh untuk menggerakkan dan membuang kelebihan cairan pascapersalinan.

3. Retensi Urine

Retensi urine adalah kondisi ketika kandung kemih tidak dapat dikosongkan sepenuhnya. Hal ini dapat menimbulkan rasa terus-menerus ingin buang air kecil, nyeri di perut bagian bawah, serta frekuensi berkemih yang meningkat. Hal ini bisa disebabkan gangguan pada sistem saraf, disfungsi otot kandung kemih, sumbatan pada saluran kemih, serta efek samping penggunaan obat-obatan.

4. Gejala Batu Ginjal

Sering buang air kecil merupakan salah satu gejala utama penyakit batu ginjal. Rasa ingin buang air kecil yang meningkat biasanya muncul setelah penderita merasakan tekanan nyeri pada saluran kemih. 

Tekanan itu terjadi akibat batu ginjal yang berpindah lalu tersangkut di ureter.Saat batu sampai ke kandung kemih, rasa sakit akibat tekanan berkurang, tetapi rasa ingin buang air kecil justru meningkat.

5. Diabetes

Penderita diabetes biasanya lebih sering buang air kecil. Kondisi ini terjadi karena tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan gula darah melalui urine.

6. Hiperkalsemia dan Hipokalsemia

Ketika kadar kalsium dalam tubuh berada di luar batas normal, baik terlalu tinggi (hiperkalsemia) maupun terlalu rendah (hipokalsemia), hal tersebut dapat memengaruhi frekuensi buang air kecil.

7. Gangguan Prostat

Masalah pada prostat dapat menekan uretra dan saluran kemih, sehingga membuat dinding kandung kemih menjadi lebih sensitif. Akibatnya, kandung kemih berkontraksi lebih sering, menyebabkan pengidapnya sering ingin buang air kecil. 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya