Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Uhamka Resmi Miliki Prodi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia

Widhoroso
22/11/2021 18:12
Uhamka Resmi Miliki Prodi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia
Penyerahan surat keputusan Kemendikbudristek kepada Uhamka tentang izin pembukaan program doktor Pendidikan Bahasa Indonesia.(DOK Uhamka)

UNIVERISTAS Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) secara resmi menerima surat keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 494/E/O/2021 tentang izin pembukaan program studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia.

Penyerahan surat keputusan itu dilakukan ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah III  Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc kepada Rektor Uhamka Prof. Dr. Gunawan Suryoputro. M.Hum yang  didampingi Badan Pembina Harian Uhamka, Senin (22/11).

Ketua LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta dalam arahannya mengatakan bahwa "Dengan adanya program studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia di Uhamka ini, akan membantu LL Dikti Wilayah III untuk memenuhi Indikator Kinerja Utama. Hal ini juga meningkatkan semangat bersama untuk terus berlomba-lomba dalam kebaikan," ujar Agus Setyo Budi.

Di sisi lain, Rektor Uhamka Gunawan Suryoputro menyatakan bersyukur Uhamka kini memiliki program doktor Pendidikan Bahasa Indonesia. Terlebih surat keputusan tersebut didapat bertepatan dengan milad ke-64 Uhamka.

"Tentu ini menjadi kado istimewa bagi kami sebagai universitas pertama di DKI Jakarta yang memiliki Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia. Insya Allah kami siap menjalankan amanah pemerintah ini," jelasnya

Lebih jauh, Gunawan mengatakan Uhamka memiliki komitmen pada mutu pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial untuk mewujudkan peradaban berkemajuan. "Visi kami sebagai kampus yang mewujudkan propethic teaching university membawa kami untuk terus berinovasi dan bergerak maju menyesuaikan diri dengan zaman," jelasnya.

Ditambahkan saat ini jumlah doktor di Indonesia masih sedikit. Bahkan dosen yang bergelar S3 masih belum mampu memenuhi target 21% atau sekitar 58 ribu dosen. "Apalagi yang bukan dosen atau doktor dalam ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia masih sangat minim. Ini tentunya akan memengaruhi kualitas pendidikan," ujarnya. (RO/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya