Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dr. Srirparna Saha: Pelajaran Harus Bisa Membuat Para Siswa Haus Ilmu

Mediaindonesia.com
03/11/2021 20:16
 Dr. Srirparna Saha: Pelajaran Harus Bisa Membuat Para Siswa Haus Ilmu
Lokakarya pendidikan yang digelar Education New Zealand (ENZ) dan Jaringan Sekolah Cikal.(Ist)

GURU sains dari Jaringan Sekolah Cikal berkesempatan untuk belajar sumber pembelajaran digital untuk menyusun pelajaran sains yang lebih efektif dalam lokakarya yang diselenggarakan pada Sabtu (30/10).

Lokakarya ini merupakan refresher session atau sesi terakhir dari dua lokakarya yang diselenggarakan oleh Education New Zealand. Sesi pertama lokakarya diadakan pada 9 Oktober 2021 lalu dengan tema yang sama. 

Sebagai kolaborasi antara Education New Zealand (ENZ) dan Jaringan Sekolah Cikal, School Influencer Workshop (Lokakarya Pemengaruh Sekolah) ini masih difasilitasi Dr. Srirparna Saha, kandidat PhD dari jurusan GeoEducation di University of Canterbury, Selandia Baru. 

Dalam refresher session tersebut, Dr Sriparna memberikan lebih banyak sumber-sumber pembelajaran digital yang dimiliki Selandia Baru seperti portal sains www.sciencelearn.org.nz dan portal pembelajaran milik University of Canterbury https://www.canterbury.ac.nz/science/outreach/learning-resources/ kepada 50 peserta lokakarya.

Dr. Saha juga berbagi pengalaman dan studi kasus tentang bagaimana sekolah-sekolah di Selandia Baru mengaplikasikan kurikulum pelajaran sains dengan kkreatif. 

“Merupakan sebuah kesempatan yang luar biasa untuk merancang dan mengadakan lokakarya ini untuk guru-guru di Indonesia," katanya pada keterangan pers, Rabu (3/11).

"Selama lokakarya, kami berhasil mendiskusikan ide-ide tentang beragam cara untuk mengintegrasikan informasi dan teknologi komunikasi ke dalam kelas-kelas yang berbeda," tuturnya.

"Dengan memperhatikan bahwa tujuan utama pelajaran-pelajaran ini adalah bukan hanya untuk membuat belajar menjadi menyenangkan dan penuh arti bagi mereka, namun juga untuk memuaskan rasa haus mereka akan ilmu semampu kami,” papar Dr. Saha.

Lokakarya ini juga mendorong para guru untuk mengembangkan kreativitas dalam pelajaran sains mereka. 

“Saya senang dapat berpartisipasi dalam lokakarya yang diadakan oleh Dr. Saha. Di masa di mana interaksi tatap muka saya dengan para siswa terbatas, menggunakan alat-alat digital dalam pelajaran saya akan berguna dalam membuat pembelajaran menjadi interaktif dan dapat diakses," ujar Novy Morriska, Programme Manager for Science di Sekolah Cikal. 

"Saya berharap dapat mendengar dari para siswa saya sendiri tentang bagaimana menurut mereka alat-alat digital telah membantu pembelajaran dan pemahaman mereka tentang gunung berapi, dan sains secara umum,” jelas Novy Morriska. 

Lokakarya ini merupakan yang terbaru dari serial School Influencer Workshop dari ENZ yang bermula pada 2017. Rangkaian lokakarya ini menggarisbawahi tujuan ENZ yaitu diplomasi pengetahuan, berbagi keahlian, kursus, dan keterampilan yang dimiliki New Zealand untuk ditawarkan pada masyarakat internasional.

Menurut Direktur Regional Asia ENZ, Ben Burrowes, lokakarya ini mewakili upaya Selandia Baru dalam memampukan lebih banyak masyarakat di luar Selandia untuk merasakan pengalaman gaya belajar Selandia Baru.

“Mātauranga Māori, atau Pengetahuan Maori, adalah keunikan kami. Ini merupakan hal holistik dan merujuk pada pengetahuan, pengertian, dan pemahaman tentang semua hal yang kasat mata maupun tidak yang hadir dalam semesta – dan gunung berapi adalah bagian dari itu," kata Ben Burrowes.

"Yang terpenting, dasar dari Mātauranga Māori memandang pengetahuan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran lisan," jelas Burrowes.

“Lokakarya yang dibimbing oleh Dr. Sriparna dari University of Canterbury telah memungkinkan para guru Indonesia untuk belajar bagaimana kami mengajar di Selandia Baru dan mengaplikasikannya ke dalam konteks pendidikan lokal dan masa kini, di mana alat-alat digital mulai memainkan peran yang lebih besar dalam pengajaran," paparnya.

"Kami berharap dapat terus menyelenggarakan lokakarya bersama seperti ini dengan para ahli kami di Selandia Baru dan para mitra kami di Indonesia,” komentar Mr Burrowes. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya