Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
UNTUK menggapai cita-cita ingin kuliah di satu perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri, bisa ditanamkan sejak masih duduk di bangku sekolah pertama.
Dengan motivasi dan tekad yang kuat kendati ada kendala, cita-cita seorang biasanya akan terwujud. Selain itu, siswa yang memiliki cita-cita harus memilki tekad pantang menyerah dan mengikuti passion-nya dengan konsisten.
Demikian benang merah dari acara bertajuk “Caree Day and Achievment Motivation Training-AMT” yang digelar SMP Labschool Rawamangun Jakarta, secara virtual di Jakarta, Selasa (2/11/2021).
Acara yang dipandu dua guru senior yakni Trezadigjaya, MS.i dan Dyah Wisnuningrum itu manghadirkan para alumni SMP Labschool yang sudah melanjutkan sekolah, kuliah dan berkarir di berbagai bidang.
Para alumni yang hadir mengisi hari pertama Career Day adalah Muh. Hanif Fauzan (SMA Unggulan HusiThamrin), Zhafran Rafiedli (SMAN 8 Jakarta), Budiman Danardana (Fakultas Hukum Universitas Indonesia), Muh. Rizky (Katholieke Universiteit Leuven, Brussel- PPI Belgia), artis film, Nadia Arina, dan dr.Monica Andalusia
Alumni SMP Labschool yang kini berprofesi sebagai dokter psikiatri, Monica Andalusia mengatakan, para siswa memang sejak dini harus membuat goal atau tujuan, ke mana akan melanjutkan studi dan nanti berkeinginan menjadi apa.
“Letakkan passion, jika ada masalah di tengah jalan, kita harus bangkit segera. Jangan terlena dengan berbagai kendala yang dihadapi,” ujar Monica.
Pernyataan senada dikemukakan Nadya Arina yang mengatakan,"Untuk berhasil dalam karier, kita memang harus mendengar kata hati dan passion kita. Jika keinginan kita berbeda dengan keinginan orang tua, maka hal ini kita harus meyakinkan orang tua."
“Semula orang tua juga tidak setuju saya terjun ke dunia selebritas, khususnya ke film dan FTV. Tapi jangan takut, kita harus mampu membuktikan dan meyakinkan ke orang tua bahwa inilah passion kita dan kita akanberhasil di jalan ini,” ujar Nadya.
Berbeda dengan M.Hanif yang sekolah di SMA MH Thamrin Jakarta. Sejak SD bahkan dia sudah mempunyai cita-cita seperti keluarga besarnya, bidang kesehatan.
Ada anjuran dari orang tua agar nantinya Hanif juga menjadi dokter. Anjuran ini bukan tekanan, malah tantangan baginya untuk meraih harapan itu.
“Sejak SD saya sudah melihat dan menyaksikan langsung bagaimana masyarakat datang ke klinik keluarga kami untuk berobat. Jadi situasi dan kehidupan keluarga mendorong saya untuk bercita-cita menjadi dokter," jelasnya.
"Bahkan keinginan saya lebih menjadi dokter ketimbang saran dan harapan orang tua. Saya yakin saya mampu nanti menjadi dokter,” ujarHanif.
Alumni Labschool Jakarta yang lain, Zhafran Rafiedli juga menceritakan bagaimana perbedaan saat sekolah di SMP Labschool dan sekolahnya saat ini, SMAN 8 Jakarta.
“Cara belajar di SMA 8 menekankan kita harus mandiri, ini menjadi tantangan saya untuk menyesuaikan cara belajar saat SMP. Akhirnya saya bisa beradaptasi dan mengikuti pelajaran,” katanya sambil menambahkan situasi pendemi saat ini dengan sistem pembelajaran daring membuat kita lebih kreatif.
Belajar di luar negeri
Lain lagi cerita Muhammad Rizky, alumni SP Labschool yang melanjutkan studinya ke luar negeri, sejak SMA dan hingga kuliah saat ini. Rizky termasuk sedikit dari alumni yang berani mengambil tantangan dengan mencari beasiswa SMA ke luar negeri.
Rizky lolos seleksi dan melanjutkan pendidikan SMA–nya ke sekolah internasional bernama Knightsbridge Schools International (KSI) di KotaTivat, Montenegro, Eropa Selatan.
“Secara sadar, sejak kecil saya ingin belajar di luar negeri. Kenapa? Dua kakak saya sudah kuliah di luar negeri, dengan beasiswa saat masih SMP. Saya sering membaca buku-buku milik ayah di perpustakaan di rumah yang bercerita tentang situasi di belajar di luar negeri, seperti buku Bung Hatta, dan juga buku tentang Tan Malaka,” ungkap Rizky.
Menurut Rizky yang kini kuliah di KU Leuven, Brussel, Belgia, banyak pengalaman dan llmu yang diperoleh saat belajar di luar negeri. Semua itu bisa menjadi modal kita untuk meraih karir dan cita-cita masa depan. Jadi, jangan takut dengan beragam tantangan belajar di luar negeri.
“Sistem pembelajaran dengan kurikulum IB yang menuntut kita banyak membaca dan menulis membuat kita terbiasa dengan dunia akademis," jelasnya.
"Begitu juga kemandirian yang sejak awal saya dapatkan, mengingat sejak SMA saya terpisah dengan orang tua dan keluarga. Apalagi saat pandemi menghantam dunia, dua tahun saya hidup di asrama, di kompleks sekolah yang sangat sepi. Ini proses yang membawa saya ke situasi yang nyaman sata kuliah di Belgia,” papar Rizky.
Kepada adik-adik yang masih duduk di SMP, Rizky menyediakan diri untuk konsultasibelajar di luar negeri.
“Bisa menghubungi saya via IG atau email. Kesempatan untuk kuliah dan mendapatkan beasiswa di luar negeri terbuka luas,” katanya. (RO/OL-09)
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
Universitas Binawan menggelar acara pelepasan bagi 55 tenaga kesehatan profesional yang terpilih untuk mengikuti program beasiswa pengembangan karier internasional di Austria.
Era digital yang dinamis menuntut keterampilan yang tepat agar dapat bersaing di dunia kerja global.
Program studi pariwisata menjadi pilihan relevan bagi mereka yang tertarik berkarier di dunia pariwisata, perhotelan, dan industri terkait lain.
Pakar feng shui, Yulius Fang mengatakan, bahwa setiap shio memiliki peruntungannya sendiri.
Pakar feng shui, Yulius Fang mengatakan, bahwa setiap shio memiliki peruntungannya sendiri.
Pakar feng shui, Yulius Fang mengatakan, bahwa setiap shio memiliki peruntungannya sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved