Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PERGURUAN tinggi harus dapat menyiapkan lulusan yang adaptif dan juga menjadi pembelajar yang cekatan. Hal itu diungkapkan Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek Prof Nizam. dalam seminar The First International Seminar of Science and Technology for Society Developmen (1st ISST) yang diselenggarakan Universitas Terbuka, Kamis (14/10).
"Di Indonesia diperkirakan pada 2030, sebanyak 23 juta pekerjaan akan digantikan dengan otomasi. Namun di sisi lain, lahir sebanyak 27 juta hingga 46 juta pekerjaan baru," ujar Nizam.
Di sisi lain, jelas Nizam, sebanyak 10 juta pekerjaan baru tersebut tidak ada pada saat ini. Untuk itu, menjadi tantangan bagi perguruan tinggi menyiapkan lulusan dengan keahlian yang tidak ada sebelumnya.
"Kita harus persiapkan lulusan dengan keahlian yang tidak ada sebelumnya. Kita harus siapkan mereka untuk adaptif, pembelajar yang cekatan, kewirausahaan, digital literasi, multidisiplin, kewargaan global, dan sebagainya," ujar Nizam.
Lebih jauh, dikatakan, perguruan tinggi juga diminta untuk lebih gesit dalam menjalankan perannya. Baik baik sisi pembelajaran, pengabdian pada masyarakat, maupun penelitian.
Perguruan tinggi juga memiliki peran penting dalam lokomotif pembangunan berkelanjutan, penyiapan modal manusia yang kompeten, kreatif, produktif, kompetitif, dan berakhlak mulia. Perguruan tinggi juga menjadi tulang punggung inovasi.
"Untuk itu, kita harus memastikan bahwa tidak ada tautan yang terputus antara apa yang diajarkan di kampus dan pembangunan, dan kebutuhan akan dunia profesional," jelas Nizam.
Di sisi lain, Rektor Universitas Terbuka, Prof Ojat Darojat, mengatakan pandemi Covid-19 memberikan dampak perubahan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam pengembangan sains dan teknologi. Pada era society 5.0, jelasnya, merupakan konsep yang mana teknologi mendorong masyarakat untuk beradaptasi dengan kebutuhan saat ini.
"Dalam masa pandemi saat ini, teknologi informasi berperan penting dalam perilaku manusia. Banyak aktivitas manusia saat ini dibantu oleh berbagai teknologi untuk menghindari kontak fisik dan menekan penyebaran infeksi virus," terangnya.
Ojat menambahkan peningkatan sumber daya manusia berarti peningkatan akan kebutuhan bahan pangan dan kebutuhan lainnya, serta kebutuhan lahan juga meningkat. Di sisi lain, populasi urban juga meningkat yang jika tidak dikelola dengan baik akan ada area kumuh dan juga masalah kesehatan lainnya. (Ant/OL-15)
WAKIL Rektor Bidang Mutu dan Kerja Sama Universitas Paramadina, Iin Mayasari, mengatakan bahwa perguruan tinggi sedang mengalami tekanan yang cukup tinggi karena tuntutan untuk publikasi.
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi bisa dicapai antara lain dengan memperkuat kolaborasi riset.
Binus University meluncurkan program Beasiswa Binus untuk Nusantara untuk Tahun Akademik 2026/2027.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Laptop itu diadakan untuk menunjang pembelajaran sekolah jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA. Proyek ini menggunakan skema pembayaran APBN dan dana operasional khusus (DAK) daerah
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta korupsi pengadaan chromebook di Kemendikbudristek diusut tuntas.
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved