Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SELEKSI guru ASN PPPK tahap 1 akan segera memasuki babak akhir dengan pengumuman kelulusan peserta honorer pada Jumat (8/10) besok. Peserta yang lulus passing grade mungkin akan merasa optimistis, sebab pemerintah sudah berjanji untuk memenuhi hak mereka. Akan tetapi bagi peserta yang tidak lulus passing grade, pengumuman kelulusan menjadi tidak penting lagi.
Hal itu yang dirasakan seorang guru honorer SMK Negeri 7 Ende, Flores - Nusa Tenggara Timur, Wilfridus Kado, 30 yang mengikuti seleksi tahap 1. Baginya penundaan pengumuman hasil seleksi kurang lebih seminggu ini terasa begitu lama. Padahal dirinya sudah tahu tidak akan ada berubah lantaran skor passing grade-nya tidak mencapai standar.
"Kalau bisa cepat pengumuman biar waktu persiapan tahap kedua lebih banyak. Jangan tunda-tunda lagi," ungkap lulusan Fakultas Pertanian Universitas Flores itu kepada Media Indonesia, Kamis (8/10).
Baca juga: Digital Infrastruktur Hambat Akses Perempuan dalam Ekonomi Digital
Wilfridus yang sudah mengabdi selama 5 tahun sebagai guru honorer itu mengakui bahwa passing grade yang ditetapkan cukup tinggi. Hal itu yang menyebabkan dirinya gugur dalam seleksi tahap 1 meski hasil seleksi resmi baru akan diumumkan besok.
Selain itu, faktor lain yang cukup mengganggu persiapannya di seleksi tahap 1 adalah ketidakpastian lokasi tes. Perubahan lokasi tes yang diumumkan secara mendadak menjelang hari seleksi menunjukan kurang adanya keseriusan pemerintah dalam memperhatikan nasib para honorer.
"Kendala-kendala seperti itu harusnya tidak boleh terjadi lagi di tahap 2. Kita berharap keberpihakan pemerintah termasuk passing grade itu yang tinggi," tuturnya.
Meski tidak lulus passing grade tahap 1, alumni Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Daerah 3T yang mengabdi di wilayah Kecamatan Kelimutu itu tidak patah semangat. Justru, Wilfridus memberi semnangat kepada sesama rekan honorer yang sudah mengabdi lebih lama untuk tetap berjuang dalam seleksi tahap 2 nanti.
Menurutnya, pemerinrah seharusnya mengutakan para guru honorer yang sudah lama mengabdi. Sebagai guru yang masih tergolong muda, dirinya memahami kondisi yang dialami rekan honorer seniornya. Mereka sudah lama mengabdi tetapi dianggap sama dengan honorer lain yang menunjukan rendahnya penghargaan terhadap profesi seorang guru.
"Ya, saya berharap ada afirmasi khsusnya bagi honorer yang sudah lama mengabdi. Setelah itu baru kami-kami ini diperhatikan," tuturnya.
Pengalaman seleksi tahap 1 membuatnya lebih optimistis menghadapi tes berikut. Wilfridus merasa sudah mendapat gambaran dan bila ditambah keberpihakan pemerintah, maka tahap 2 nanti dirinya bersama semua guru honorer bisa mendapat hasil yang baik, sekaligus menjadi penyemangat bagi mereka untuk memberikan yang terbaik bagi generasi bangsa.
Adapun, dalam pengumuman hasil seleksi PPPK tahap 1 besok, pemerintah juga akan mengumumkan kebijakan afirmasi yang baru. Hal itu menjadi angin segar yang dinanti-nantikan para guru honorer. (H-3)
Pada pemilihan pejabat yang dilakukan secara terbuka, biasanya pendaftar baru mendaftar menjelang penutupan pendaftaran.
Proses verifikasi dan validasi tidak berkaitan dengan SMA atau SMK tujuan yang akan dipilih dalam proses SPMB.
Anggota sekaligus Ketua Bidang Rekrutmen Hakim KY M Taufiq HZ mengatakan keenam calon harus menjalani tes kesehatan pada11-12 Juni mendatang.
Proses penetapan, lanjut dia akan mencakup seleksi administrasi, tes kesehatan, kunjungan, dan wawancara ke rumah calon murid baru.
Program SMMPTN-Barat yang pada tahun ini memasuki tahun sembilan menyiapkan kuota 993 prodi dari 28 PTN dengan jumlah 17.909 kursi calon mahasiswa.
Hal tersebut adalah sebagai bentuk mengakomodasi kehadiran perempuan untuk menjadi bagian penting dalam memberikan edukasi siaran sehat dan bermanfaat bagi perempuan.
PENGUMUMAN kelulusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap 2 untuk PPPK Paruh Waktu sudah dimulai sejak Senin, 16 Juni 2025.
Acara pelantikan ini menjadi momen penting bagi para tenaga honorer dan tenaga kerja non-ASN yang selama ini telah berkontribusi dalam pelayanan publik di Kota Bengkulu.
PARA peserta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap 2 saat ini pasti tengah menantikan pengumuman kelulusan setelah ada penyesuaian dari BKN.
Sebanyak 3.926 orang resmi dilantik dan diambil sumpahnya menjadi PPPK Kota Denpasar Tahap I yang sebelumnya merupakan Tenaga Kontrak di Lingkungan Pemkot Denpasar.
Kepala BKPSDM Kota Denpasar, I Wayan Sudiana mengatakan, segala persiapan acara pelantikan terus dioptimalkan
PENGUMUMAN kelulusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap 2 dilakukan penyesuaian hingga bulan depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved