Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ingin menjadi organisasi kelas dunia. Hal itu diutarakan Kepala BMKG Dwikorita Karnawasti dalam gelaran 16th Annual Indonesia–US BMKG-National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Partnership Workshop.
“Salah satu prioritas kami, menjadikan BMKG sebagai organisasi kelas dunia,” ujar Dwikorita dalam keterangan resmi, Kamis (30/9).
Melalui kerja sama tersebut, Dwikorita berharap BMKG dapat sejajar dengan pusat iklim global lainnya. Harapan tersebut muncul karena Indonesia berada di kolam hangat Samudra Hindia dan Pasifik Barat. Dengan posisi ini, Indonesia memainkan peran penting dalam pemantauan cuaca dan iklim global.
Baca juga: BMKG: Waspada Gelombang Sangat Tinggi Hingga 6 Meter
“Sebagai negara kepulauan, persebaran daratan-laut dan topografi yang kompleks membuat prediksi bencana menjadi tantangan bagi Indonesia,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Dwikorita menilai prediksi cuaca ekstrem dengan siklus diurnal, sistem cuaca sinoptik, Osilasi Madden-Julian (MJO), El Nino dan monsun, memberi manfaat bagi kesejahteraan sosial dan ekonomi di Indonesia.
Selain cuaca ekstrem, Indonesia juga merupakan kawasan rawan gempa. Posisi Indonesia di perbatasan tiga lempeng tektonik utama dunia, yakni India-Australia, Eurasia dan Pasifik. “Oleh karena itu, negara kita juga sangat rawan terhadap kejadian tsunami,” pungkas Dwikorita.
Pihaknya berharap sebagai bagian dari komunitas cuaca dan iklim global, BMKG dapat berkontribusi pada program terkoordinasi di seluruh dunia. “Kolaborasi dengan NOAA adalah salah satu cara kami untuk memainkan peran ini,” sambung dia.
Pada workshop tahun ini, tema Sub-seasonal to Seasonal Forecast: Detecting Extreme Weather Events at Climate Scale menjadi sorotan penting. Tema ini ingin menegaskan semangat BMKG dalam mengabdi kepada negara dan mendukung program pemerintah untuk kesejahteraan bangsa.
Baca juga: Perubahan Iklim Berpotensi Picu Migrasi Internal 216 juta Orang
Informasi skala waktu sub-musim hingga musiman sangat dibutuhkan di berbagai sektor. Khususnya, pengurangan risiko bencana hidrometeorologi terkait cuaca ekstrem, pertanian, energi, hingga ketahanan pangan. Akurasi prakiraan cuaca sangat penting untuk memastikan kebijakan pemerintah.
Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyapaikan terima kasih kepada NOAA, karena turut membatu penanganan isu pandemi covid-19. Selain menggunakan data dari Facebook, Google dan NASA, pemerintah juga menggunakan data NOAA untuk membuat strategi penanganan covid-19.
“Pemerintah Indonesia berterima kasih kepada NOAA. Tidak hanya perubahan iklim, NOAA juga membantu penanganan covid-19,” tutur Luhut.(OL-11)
Perlindungan sunscreen tidak bisa memproteksi seluruh badan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Disarankan untuk mengenakan pakaian yang memiliki perlindungan anti sinar UV.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akhirnya bisa memetakan sesar aktif yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar) pada pergantian Tahun 2024.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memastikan bencana puting beliung di kawasan Sumedang ini tidak menyebabkan korban jiwa.
Gempa di Sumedang terjadi pada 31 Desember 2023 hingga Januari 2024.
SEBANYAK 137 rumah di Dusun Desa, Dusun Segel, Dusun Leuwihalang, Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, tersapu angin puting beliung.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Workshop pemilahan sampah diharapkan dapat mengedukasi kalangan anak anak untuk peduli lingkungan sejak dini.
Mengawali rangkaian acara menyambut ulang tahun, Swiss-Belresort Dago Heritage dan Zest Sukajadi Bandung menggelar kegiatan penanaman 141 pohon di Taman Hutan Raya, Ir. H. Djuanda, Bandung.
Konsorsium SNAPFI, merupakan tim proyek penelitian kolaboratif antara Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung (PPI-ITB) dengan Deutsches Institut für Wirtschaftsforschun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved