Dalam upaya mencegah penyebaran virus korona di lingkungan kampus terdapat berbagai upaya yang dilakukan, Universitas Nusa Cendana (Undana) memiliki cara sendiri untuk memutus rantai penyebaran dengan cara kolaborasi.
Rektor Universitas Nusa Cedana Fredik L Banu mengatakan kampus Nusa Cendana telah ditutup selama 3 semester dan semua kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara virtual. Untuk merespon pandemi covid-19 Universitas Nusa Cedana membentuk sebuah Gugus Tugas Covid-19 yang terdiri dari fakultas kesehatan masyarakat, kedokteran, dan unit lainnya.
"Gugus Tugas Covid-19 ini bertugas untuk memastikan bahwa setiap orang yang masuk di kampus menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran korona," kata Fredik dalam webinar Universitas Nusa Cendana, Rabu (29/9).
Baca juga: Pembukaan Wisata Malam Kebun Raya Bogor Harus Berbasis Riset
Universitas Nusa Cendana juga telah berpartisipasi, berkolaborasi, dan berkontribusi dalam menyiapkan rumah sakit darurat dengan fasilitas rawat inap, laboratorium biomolekuler, serta personel medis maupun nonmedis.
"Selain itu juga berkolaborasi dengan pemerintah kota dan pemerintah daerah dan melakukan berbagai upaya wilayah kota Kupang," ujarnya.
Kolaborasi juga dikembangkan dengan bank-bank daerah dan juga anggota-anggota fakultas untuk mengirimkan makanan maupun dukungan darurat untuk mahasiswa maupun masyarakat sekitar. Universitas Nusa Cedana menyadari bahwa kerja ini harus dilakukan secara berkelanjutan agar situasi dapat segera pulih dari berbagai dampak negatif yang disebabkan oleh covid-19 ini.
Khususnya di bidang pendidikan tinggi dan ekonomi oleh karena itu perlunya belajar dari universitas Uni Eropa untuk belajar mengenai apa langkah-langkah terbaik bila untuk dilakukan di masa mendatang.
"Kita sudah memiliki hubungan yang sangat kuat dengan Uni Eropa dalam membahas berbagai isu tentunya hal ini akan menguntungkan kedua belah pihak," ungkapnya.(H-3)