Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

FSGI Minta Pemda Tidak Gelar PTM Terbatas untuk PAUD, TK, dan SD

Citra Larasati
26/9/2021 14:17
FSGI Minta Pemda Tidak Gelar PTM Terbatas untuk PAUD, TK, dan SD
Siswa SDN Cihideung Ilir 04 berjalan menuju kelas untuk mengikuti PTM terbatas di Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/8/2021)(ANTARA/ARIF FIRMANSYAH )

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta pemerintah daerah (pemda) tidak menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas untuk jenjang Pendidikan Anak Usia DIni (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD) di bawah kelas 3.  Permintaan ini tertuang dalam salah satu dari enam rekomendasi FSGI terhadap pelaksanaan PTM Terbatas.
 
FSGI menyampaikan apresiasi atas pelurusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) terkait data covid-19 di sekolah. Angka 2,8 persen atau 1.296 satuan pendidikan merupakan data warga sekolah yang melaporkan pernah tertular covid-19 berdasarkan hasil survei terhadap 46.500 sekolah sejak Juli 2020.
 
Namun FSGI tetap menyampaikan keprihatinan atas kasus covid-19 paling banyak terjadi di jenjang SD sebesar 2,78 persen atau 581 sekolah. Disusul, 252 PAUD, SMP sebanyak 241 sekolah.

Baca juga: Jawa Tengah Juara Umum Kompetisi Olahraga Siswa Nasional Tahun 2021

Kemudian SMA sebanyak 107 sekolah, SMK 70 sekolah, dan terakhir Sekolah Luar Biasa (SLB) sebanyak 13 sekolah. Namun, tidak diungkap sekolah tersebut tersebar di daerah mana saja.
 
"FSGI menyesalkan bahwa ribuan peserta didik dan pendidik/tenaga kependidikan yang terkonfirmasi covid-19, mulai dari jenjang pendidikan PAUD sampai SMA/SMK, dengan kasusnya tertinggi di jenjang SD," terang Sekjen FSGI, Heru Purnomo dalam keterangannya, Minggu, (26/9).
 
Menurut Heru, jika dijumlah dari PAUD sampai SMA/SMK termasuk SLB, maka yang terkonfirmasi covid-19 mulai dari peserta didik, pendidik dan tenga kependidikan mencapai 19.153 orang.  "Ini angka yang sangat besar. PTM baru digelar oleh 42 persen satuan pendidikan saja sudah tinggi kasus, apalagi jika PTM digelar serentak nantinya," terangnya. 
 
Di sisi lain, kata Heru, FSGI juga mengaku bingung dengan kebijakan pemerintah membuka sekolah PAUD dan SD, tetapi tidak memaksakan untuk membuka perguruan tinggi.  Padahal mahasiswa umumnya sudah divaksin dan perilaku mahasiwa lebih terkontrol.
 
"Peserta didik TK dan SD belum divaksin dan perilaku usia itu sulit dikontrol, sehingga rentan terjadi penularan," ujar Heru. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya