Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Dukung Pemerataan Vaksinasi, Aido Health Sediakan Telekonsultasi Post Covid

Mediaindonesia.com
16/9/2021 21:56
Dukung Pemerataan Vaksinasi, Aido Health Sediakan Telekonsultasi Post Covid
Ilustrasi(Dok. MI)

SEJAK pecah pertama kali di Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019, covid-19 menjadi wabah global yang menjangkit di 224 negara dengan jumlah kasus positif mencapai 224,5 juta dan menelan korban jiwa hingga 4,6 juta. Di Indonesia, kasus positif per September menembus lebih dari 4 juta dengan korban meninggal dunia mencapai lebih dari 139 ribu orang.

Vaksinasi guna mendapatkan kekebalan kelompok (herd immunity), merupakan salah satu cara untuk menanggulangi pandemi. Pemerintah Indonesia pun memulai program vaksinasi nasional sejak Januari 2021. Untuk mencapai herd immunity dengan vaksinasi, Indonesia harus melakukan vaksinasi terhadap 70% penduduk atau setara 208,2 juta orang. Indonesia secara resmi menggunakan vaksin Sinovac, Oxford-AstraZeneca, Sinopharm, Novavax, Pfizer Biotech, Moderna, dan Biofarma, kemudian pada 11 September lalu mendapatkan vaksin Johnson & Johnson.

Menginjak sembilan bulan program vaksinasi berjalan, ternyata cakupan vaksinasi covid-19 masih terbilang rendah. Hingga 11 September 2021, mengutip data yang dilansir WHO, penduduk Indonesia yang sudah mendapatkan vaksin dosis 1 dan 2 secara lengkap baru mencapai 41,7 juta atau 15,4% dari total penduduk. Sedangkan penduduk yang sudah mendapatkan dosis pertama sebanyak 73,3 juta orang.

Seiring munculnya berbagai varian virus baru, Indonesia juga menghadapi gelombang kedua kasus pada Juli 2021, yang sebagian besar disebabkan varian Delta. Puncaknya pada minggu kedua Juli dengan penambahan kasus baru sebanyak 107 ribu dalam seminggu. Banyaknya kasus positif, termasuk pada tenaga kesehatan, kemudian memunculkan wacana pemberian  suntikan ketiga yang juga dikenal dengan nama vaksin booster. Para  nakes pun mendapatkan suntikan ketiga berupa vaksin Moderna pada Agustus 2021.

Baca juga: Ketua Satgas Covid-19 Janji Fasilitasi Warga yang Sulit Akses PeduliLindungi

Di kalangan masyarakat pun keinginan untuk mendapatkan vaksin ketiga  kian membesar. Kementerian Kesehatan meminta pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk berani menjatuhkan sanksi pada masyarakat umum yang kedapatan mendapat vaksinasi dosis ketiga.

Dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Menteri Kesehatan Budi Sadikin mengatakan rencana pemberian dosis ketiga bagi masyarakat umum akan dimulai tahun depan dengan skema biaya yang ditanggung pemerintah  maupun skema berbayar, dengan kisaran biaya Rp100.000. Pemberian vaksin booster masih ditentang WHO dengan alasan jumlah vaksin yang masih terbatas. Di Indonesia pun masih ada 134,9 juta penduduk yang belum mendapatkan vaksin dosis pertama.

Dalam webinar yang diselenggarakan aido health untuk tenaga kesehatan dengan tema '3rd Shoot of Covid-19 Vaccination (What, When and Where)', pakar imunisasi dr Jane Soepardi mengatakan bahwa sejauh ini studi mengenai efektivitas vaksin ketiga baru dilakukan di Eropa pada pemberian 2 dosis AstraZeneca dan 1 dosis Pfizer. Karena itu, Jane menegaskan, yang lebih penting dikejar saat ini adalah pemerataan vaksin bagi seluruh penduduk agar pandemi bisa segera dihentikan.

Menurut Jane, hal penting lain justru yang sering terlewatkan ialah kejadian post covid, yaitu kerusakan organ-organ setelah pasien dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit. Meski gejala covid yang dialami ringan, setelah dinyatakan sembuh masih memungkinkan terjadi kerusakan dan gangguan pada jantung, paru-paru, otak, hingga kejadian stroke dan pembekuan darah. Sayangnya, karena tidak ada pemantauan, kematian akibat post covid tidak terdata.

Karena itu, pemantauan pasien pascacovid penting dilakukan. Saat ini, telemedicine ialah jembatan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan dengan cara mudah, praktis dan terjangkau.

Aplikasi Aido Health sebagai salah satu kolaborator resmi Kementerian Kesehatan RI  dalam  penanggulangan covid-19 dan sudah bekerjasama dengan dokter dari EMT Ikatan Dokter Indonesia (IDI), memberikan layanan kesehatan melalui berbagai fitur seperti Konsultasi Isoman, juga telekonsultasi dengan dokter-dokter spesialis dan umum, baik untuk kondisi post covid dan berbagai penyakit lain.

"Kami berharap dengan adanya fitur konsultasi Isoman di aplikasi Aido Health dengan dokter-dokter dari EMT IDI, masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan yang terpercaya dan bisa diakses dari rumah, khususnya mereka yang membutuhkan layanan isoman dan juga post covid," kata Wakil Sekjen PB IDI Dr FeryRahman.

Sebagai aplikasi kesehatan terintegrasi dengan basis fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, laboratorium dan  farmasi,  Aido Health memberikan akses masyarakat ke berbagai jaringan mitra Aido untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas, perawatan penuh kasih dengan harga yang terjangkau. (RO/J-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : MEGAPOLITAN
Berita Lainnya