Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEJAK pertengahan Juli, gerakan Teman Bantu Teman yang diinisiasi para pekerja perbukuan dan para penulis telah rutin menyalurkan dukungan bagi sejawat mereka yang terdampak pandemi. Gerakan ini pun meluncurkan program lanjutan, Festival Bantu Teman. Rangkaian program yang dilaksanakan secara daring pada 14-18 September ini mengajak 70 pekerja buku, seniman, musisi, pembuat film, dan jurnalis mengisi 20 sesi panel festival.
Tema yang dibicarakan seputar penerbitan, penerjemahan, kepenulisan, ekonomi kreatif, lintas media, serta media baru. Nantinya, para peserta yang ingin mengakses panel-panel diskusi dan pertunjukan di festival diperkenankan untuk mengambil paket donasi.
Tersedia dua paket donasi yang disediakan, yakni paket terusan Rp350 ribu untuk seluruh sesi dalam 5 hari dan paket harian Rp100 ribu untuk 4 sesi. Semua donasi atau uang yang masuk tersebut akan disalurkan kepada pekerja buku yang terdampak pandemi.
“Festival ini bisa menjadi semacam awal yang baik dan bisa direplikasi semakin banyak. Saya rasa, kalau melihat jumlah festival sastra di Indonesia, ini tidak mencukupi. Nantinya itu juga bisa membantu finansial orang-orang yang bekerja di perbukuan, akan makin banyak organisator, pembicara, acara festival,” kata penulis Eka Kurniawan dalam temu media Festival Bantu Teman, Jumat (10/9).
Eka juga melihat kecenderungan yang muncul pada masa pandemi ialah kehadiran kelas-kelas yang diampu oleh para penulis. Menurutnya, itu cukup baik sebagai salah satu alternatif cara bertahan di tengah situasi krisis.
Penulis dan musisi Reda Gaudiamo, yang turut mengisi panel di Festival Bantu Teman, menambahkan bahwa keikutsertaannya dalam festival itu sebagai salah satu cara untuk membantu sesama pekerja di dunia perbukuan. “Saya dibantu teman untuk bisa seperti sekarang. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak membantu teman,” kata Reda. (Jek/M-4)
Biodata:
Teman Bantu Teman
Bergerak sejak pertengahan Juli 2021.
Menginisiasi donasi yang disalurkan kepada para pekerja perbukuan.
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Prof Agus telah menulis dan menerbitkan 11 buku yang membahas berbagai topik seputar politik, keamanan, dan hubungan internasional.
Penulis tiga novel berusia 30 tahun itu tidak dapat bermitra dengan penerbit Ibrani yang tidak menjauhkan diri dari apartheid dan mendukung hak-hak rakyat Palestina yang ditetapkan PBB.
Para penulis tidak dapat pergi sampai pekerjaan mereka selesai.
Seorang advokat untuk Palestina dan yang mendukung partai sayap kiri Israel, Yehoshua juga anggota dewan publik kelompok hak asasi Israel terkemuka B'tselem.
Rushdie, keturunan India beragama Islam, yang memproklamirkan dirinya sebagai “Ateis garis keras”, menjadi terkenal setelah penerbitan bukunya berjudul The Satanic Verse.
"Dia kehilangan penglihatan di salah satu matanya. Dia mengalami tiga luka serius pada leher. Salah satu tangannya tidak berfungsi karena syarafnya terpotong."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved