Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadiki mengungkap bahwa banyak WNI dan WNA yang masuk ke Indonesia dari luar negeri menunjukkan hasil positif covid-19. Budi menjelaskan, orang-orang tersebut memang membawa hasi tes negatif covid-19 dari negaranya masing-masing. Namun, setelah menjalani karantina di Indonesia dan melakukan tes swab kembali, hasil tes tersebut menujukan positof covid-19.
"3,5% WNI dan 0,8% WNA masuk Indonesia menunjukkan hasil positif covid-19 meskipun telah membawa hasil tes negatif covid-19 dari negara lain," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Senin (13/9).
Adapun, Budi mengemukakan terdapat sejumlah negara yang positivity rate-nya paling tinggi, yakni Arab Saudi (14,9%), Malaysia (8,4%), dan Uni Emirate Arab (4,1%).
Baca juga: Unpad Bakal Memulai PTM Terbatas Pada Oktober 2021
Untuk mencegah masuknya varian baru dari negara-negara tersebut, Budi berencana membuat perjanjian bilateral untuk menentukan lab testing mana saja yang bisa digunakan saat akan memasuki Indonesia.
"Hal yang sama sudah dilakukan di Korea Selatan dan Tiongkok. Kalau mau datang ke sana hanya beberapa lab di Indonesia yang diperbolehkan. Nanti kita juga akan begitu dengan tiga negara tersebut. Agar mencegah varian baru masuk ke Indonesia dan menjaga kualitas testing," beber dia.
Lebih lanjut, Budi menyatakan akan memperketat pintu masuk besar negara dari udara, darat dan laut. hHal itu bertujuan untuk mencegah masuknya varian baru, yakni Lambda, Mu, dan C12 yang saat ini tengah menyebar di sejumlah negara.
Sampai saat ini, Budi mengungkapkan pintu masuk udara telah menerapkan upaya testing yang bagus, dengan persentase entry testing sebesar 99% dan exit test sebesar 82%.
Sementara itu, untuk pintu masuk dari darat dan laut, Budi mengungkapkan memang masih diperlukan pengetatan lebih.
"Perlu kita jaga pintu masuk. Karena kemarin saat delta kita agak kebobolan karena kita lupa menjaga laut sehingga banyak kapal pengangkut barang dari India yang krunya diizinkan turun, sehingga menularkan. Untuk sekarang jangan sampai terjadi seperti itu lagi," pungkas Budi. (H-3)