Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGAMAT pendidikan Ina Liem menilai upaya mengatasi buta aksara pada anak-anak di zaman modern ini tidak hanya melibatkan stakeholder pendidikan, tapi juga lintas instansi.
"Buta aksara bukan sekedar masalah pendidikan, tapi bisa juga masalah sosial seperti lingkungan dan ekonomi," kata Ina saat dihubungi, Senin (6/9).
Ina mengambil contoh, pada usia sekolah dasar saat ini masih banyak yang ditemukan belum bisa bicara, termasuk di DKI Jakarta. Bukan karena mereka tidak sekolah, tapi karena faktor lain seperti kesehatan. Ia menyebutkan, jumlah anak berkebutuhan termasuk autisme saat ini yang cenderung makin meningkat.
Oleh karena itu untuk mengentaskan masalah ini, kata Ina Liem, diperlukan sama lintas instansi yang solid, tidak hanya antar instansi pemerintah, tetapi bisa juga melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terkait yang memperhatikan pendidikan,
"Perlu identifikasi dulu agar mendapatkan data yang sama dan tepat sasaran. Saya pernah ke Kampung Sawah bersama sebuah LSM yang membantu mengajar anak-anak di sana selama pandemi. Nah lembaga-lembaga seperti ini bisa digandeng Pemda untuk bersama mengentaskan masalah ini," ujarnya.
Setelah dilakukan identifikasi, langkah yang harus dilakukan kemudian ialah dengan bekerja sama antar instansi untuk mengentaskan masalah yang ditemukan.
"Pertama datanya dulu harus jelas dari Pemda. Kedua, masalah korupsi juga harus dientaskan, karena dana pendidikan selama ini tidak sedikit. Kenapa selama ini belum tuntas juga masalah buta aksara? Ketiga, kerja sama antar instansi, tidak hanya Kemendikbud-Ristek, tapi juga Kemensos, KPK, dan LSM tadi," jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) mengungkapkan hampir 3 juta masyarakat di Indonesia masih berstatus buta aksara.
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Jumeri mengungkapkan, pada 2019 ditemukan sebanyak 3.081.136 jiwa masih buta aksara. Angka itu menurun pada 2020 menjadi sebesar 2.961.060 jiwa yang tak bisa baca tulis.
Lima besar provinsi yang tingkat buta aksaranya tertinggi secara berurutan, yakni Jatim, Papua, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Sekitar 800 ribu orang buta aksara di Jatim, 500 ribu di Papua, 400 ribu lebih di Jateng, dan 200 ribu lebih di NTB dan Sulsel.
Untuk mengentaskan buta aksara, Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbud-Ristek, Samto mengatakan akan menekankan wilayah-wilayah yang masih tinggi tingkat buta aksaranya dan semua biaya akan difokuskan di 5 daerah yang masih tinggi buta aksaranya seperti Papua, NTT, NTB, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan.
"Sehingga ketika akan 5 wilayah itu turun maka otomatis tingkat buta aksara nasional juga turun. Sementara di Jawa Tengah dan Jawa Timur juga terus dilakukan dengan pemerintah daerah," jelasnya. (H-2)
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Menggunakan talenan yang sama untuk sayur dan daging bisa menyebabkan kontaminasi silang berbahaya seperti Salmonella. Simak tips mencegahnya berikut.
Kebiasaan merokok biasanya diawali hanya dengan satu batang rokok tapi akan ada banyak resiko yang mengikuti setelahnya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
Jambu biji mengandung sejumlah nutrisi yang bisa mengatasi atau membantu permasalahan kesehatan.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Indonesia for the World adalah ruang belajar global yang menyatukan kepedulian, aksi, dan inovasi.
Lighting Experience Days 2025 ini untuk meningkatkan keterampilan pelaku industri tata cahaya dan memperluas jaringan.
Kolaborasi bernama BICOLLAB ini berlangsung selama tiga tahun dan bertujuan meningkatkan kemampuan diagnostik, sistem kualitas, dan prosedur biosafety di BBVet Wates.
Perguruan tinggi perlu menggandeng industri untuk membantu menciptakan pasar, memproduksi, dan menyalurkannya ke konsumen.
Kerja sama dengan Glavkosmos menjadi simbol keseriusan kami dalam membangun ekosistem teknologi nasional yang berdaya saing global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved