Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENJELANG penetapan Hari Tenun Nasional (HTN) pada 7 September 2021, Perkumpulan Pecinta Pariwisata Indonesia (P3I) dan Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia (KTTI ), Yayasan Cinta Budaya Kain Nusantara (CBKN), Asosiasi Tenun Songket Indonesia (ATSI), LaSalle College Indonesia menggelar pertemuan virtual, kemarin.
Diskusi dihadiri Wakil Menteri Desa PDTT Budi Arie Setiadi, Dr. Ir. Haryadi B. Sukamdani, dan Harry Darsono. Termasuk mitra luar negeri Amerika Bersatu (AB1) dan luar negeri Eropa Bersatu (PETJ), hingga tokoh mitra lain.
Mengangkat tema ‘Cintailah Tenun Tradisional Indonesia’, diskusi ini menyongsong perhelatan HTN 2021. Dari pihak P3I, diskusi dipimpin oleh Jeffry Yunus, bekerjasama dengan Prof. Dr. Anna Mariana SH., MH., MBA., sekaligus pembina P3I.
Diketahui, Anna dikenal sebagai sosok wanita Indonesia. Ia merupakan pelopor Hari Tenun Nasional, sekaligus pendiri KTTI bersama Yayasan CBKN, serta Asosiasi Perajin Tenun Songket Indonesia. Ia mendedikasikan diri dan berjuang untuk menaungi para perajin tenun songket binaannya yang ada di 34 provinsi di Indonesia.
“Misi gerakan ini adalah mendukung program pemerintah dalam mengurangi pengangguran melalui peningkatan produksi industri ekonomi kreatif. Serta pemberdayaan dan pembinaan perajin tenun tradisional Indonesia,” kata Anna Mariana.
Adapun, usaha untuk menggagas peringatan Hari Tenun Nasional terus dilakukan sejak 24 Februari 2019, dengan deklarasi bahwa HTN ditetapkan pada 7 September. Ini berkaitan dengan kajian akademi serta hasil yang merumuskan bersama seluruh kementerian serta para ahli hukum dan budaya bahwa sekolah tenun pertama didirikan di Indonesia pada 7 September 1929 oleh dr. Soetomo di Surabaya, Jawa Timur.
"Ini bentuk perjuangan pelopor budaya Wastra Tradisional Tenun-Songket Indonesia dalam memperjuangkan dan menyelamatkan aset warisan budaya leluhur bangsa Indonesia,” kata Anna.
Anna juga mengimbau agar masyarakat bisa meningkatkan rasa kecintaan pada produk dalam negeri melalui tradisional tenun Indonesia. “Ini karya anak bangsa yang jadi karakter dan jati diri bangsa. Kebanggaan Indonesia di mata dunia,” imbuhnya.
Gerakan ini didukung beragam komunitas, mulai dari P3I, budaya wastra tradisional tenun songket Indonesia, KTTI, hingga CBKN. Termasuk Asosiasi Tenun Songket Indonesia, LaSalle College, desainer, duta besar luar negeri dan beberapa komunitas di luar negeri, seperti di Amerika Serikat dan Eropa.
“Mereka antusias dan sangat mendukung peringatan HTN. Harapannya, produk tenun dan songket Indonesia produknya bisa terus berkembang lebih baik dan dinikmati masyarakat Indonesia dan manca negara secara luas,” ujar Anna.
Anna menambahkan, pentingnya HTN layak diperingati dan terus diperjuangkan kelestarian budayanya. Ini tak lain wujud kepedulian melestarikan budaya milik bangsa Indonesia. Harapan lain, jika HTN telah diresmikan pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia, kedepan, seluruh masyarakatnya wajib menggunakan busana tenun dalam setiap hari kerja.
“Mulai dari instansi pemerintah, swasta, siswa sekolah dan universitas negeri atau swasta. Tenun layak diperlakukan seperti kita mengenakan busana batik. Serta terus semangat mendukung para perajin Indonesia agar perkembangan ekonomi dan industri kreatif UKM/UMKM tenun dan songket tradisional di Indonesia bisa terus berkembang lebih baik, luas dan sekaligus meningkatkan produksi,” tambahnya. (OL-13)
SRI Sultan Hamengku Buwono X turut hadir dalam acara resepsi pernikahan Stevi Harman dan Mario Pranda yang digelar di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan.
Tradisi Pehcun yang identik dengan telur berdiri ini, dikemas dalam Event Pasir Padi di ikuti ratusan peserta. Pihak panitia menyediakan 3.500 butir hingga 4.000 butir telur ayam.
Di tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran teknik percetakan dalam industri batik, Aisha Nadia tetap teguh menjaga warisan budaya batik tulis tradisional.
Tradisi Rewanda di Obyek Wisata Goa Kreo Semarang itu akan awali dengan kegiatan kirab budaya sejauh 2,5 kilometer membawa gunungan buah-buahan dan makanan.
MENJELANG Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025 di Kabupaten Bengkalis, Riau, kembali semarak dengan dimulainya tradisi malam 27 likur dengan Tradisi Lampu Colok.
CAP Go Meh memiliki makna mendalam dalam berbagai tradisi. Salah satu perayaan Cap Go Meh yang meriah berlangsung di Pantjoran Pantai Indah Kapuk (PIK) pada Minggu (16/2).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved