Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

IDI Usulkan Pemerintah Siapkan Pemberian Vaksin Booster pada Masyarakat

Atalya Puspa
25/8/2021 14:30
IDI Usulkan Pemerintah Siapkan Pemberian Vaksin Booster pada Masyarakat
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto.(ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/)

WAKIL Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto mengusulkan agar pemerintah menyiapkan skenario pemberian vaksin booster untuk masyarakat umum. Hal tersebut dilakukan agar herd immunity di Indonesia bisa tercapai.

"Sesuai analisis kami, vaksin ini dalam waktu 6 sampai 12 bulan harus dilakukan booster, sehingga ini harus diantisipasi apabila kecepatan vaksinasi gak tercapai," kata Slamet dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (25/8).

Slamet mengungkapkan, berdasarkan kajian yang dilakukan di Australia, kecepatan herd immunity akan bergantung pada efikasi vaksin dan jumlah masyarakat yang mendapatkan suntikan lengkap.

Apabila efikasi vaksin mencapai 95%, maka 63% dari populasi negara harus mendapatkan vaksinasi suntikan lengkap. Selanjutnya, apabila efikasi vaksin 90%, maka minimal cakupan vaksinasi sebesar 66%. Berikutnya, apabila efikasi vaksin 80%, maka cakupan vaksinasi minimal 75%.

"Kalau efikasi 70%, minimal jumlah populasi yang disuntik adalah 86%, dan kalau efikasi 50% tidak akan terjadi herd immunity. Sementara kita vaksin sinovac kita efikasi 70%, berarti 86% harus divaksinasi," beber dia.

Saat ini sendiri, Slamet menyatakan, IDI mengapresiasi upaya pemerintah dalam melakukan percepatan vaksinasi. Dengan kecepatan 600 ribu suntikan vaksin perhari, Slamet memperkirakan 7-8 bulan ke depan Indonesia telah mencapai herd immunity.

Namun demikian, di tengah dinamika yang ada, ia kembali menegaskan bahwa rencana tambahan harus dipikirkan pemerintah agar Indonesia mencapai herd immunity.

"Kami usulkan untuk betul-betul kaji analisa yang mendalam terakit dengan target vaksinasi kita yang 208 juta orang. Jadi harus ada planning kedua apabila sampai 208 juta ini tidak terjadi herd immunity," pungkas dia. (Ata/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya