Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Beberapa Perusahaan Korea Selatan Bantu Penanganan Covid-19

Mediaindonesia.com
15/8/2021 16:13
Beberapa Perusahaan Korea Selatan Bantu Penanganan Covid-19
Penyerahan bantuan di Puskesmas Cicurug.(DOK Pribadi.)

SUDAH lebih dari setahun sejak kemunculan kasus pertama covid-19 di Indonesia. Namun, masih belum ditemukan titik terang untuk benar-benar bebas dari pandemi ini. Pemerintah dan masyarakat berusaha menekan angka penularan dengan menerapkan protokol kesehatan dan upaya-upaya pembatasan lain.

Pada Juli 2021, Indonesia mengalami gelombang kedua penyebaran covid-19 dengan angka kasus harian tertinggi mencapai 54.517 yang diduga berkembang pesat akibat varian delta. Di tengah kondisi darurat, masyarakat pun tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah untuk menyelesaikan masalah. Setiap pihak perlu bekerja sama dan bahu-membahu untuk menghadapi kesulitan yang diakibatkan pandemi covid-19.

Korea Peduli, program corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan asal Korea Selatan yang menjalankan bisnisnya di Indonesia, ikut mendukung pemerintah dalam mengatasi pandemi covid-19 baik di sektor kesehatan maupun pendidikan. Program ini diinisiasi oleh Korea Trade-Investment Promotion Agency (Kotra) Indonesia untuk menghimpun CSR dari perusahaan-perusahaan kecil dan menengah agar lebih memberikan dampak lebih besar untuk Indonesia secara kolektif dibandingkan dengan jika mereka yang menjalankan program CSR secara mandiri.

Dalam pelaksanaannya, Korea Peduli menggandeng Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) sebagai implementing partner di wilayah dampingannya yang tersebar di 10 provinsi di Indonesia. GNI merupakan organisasi kemanusiaan nonpemerintah yang berdiri sejak 2008 berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam pemenuhan hak anak dan pemberdayaan komunitas.
 
Di bidang pendidikan, Korea Peduli meluncurkan kampanye bertajuk Back To School. Tujuan utama dari kampanye ini ialah memberikan dukungan fasilitas kebersihan dan kesehatan agar saat anak-anak kembali ke sekolah bisa melakukan pembelajaran dengan aman di masa pandemi. Sebanyak 28 sekolah akan mendapatkan dukungan berupa masker, termometer, fasilitas cuci tangan dengan sabun, hand sanitizer, serta alat dan bahan disinfektasi ruangan yang aman untuk anak. 

Di bidang kesehatan, Korea Peduli melakukan emergency response terhadap lonjakan kasus positif covid-19 yang memaksa pemerintah menjalankan kebijakan PPKM Darurat. Bantuan alat pelindung diri (APD) diberikan kepada tenaga medis dan relawan di garda terdepan di beberapa daerah dampingan Yayasan Gugah Nurani Indonesia di Jakarta, Sukabumi, Bogor, Bekasi, Yogyakarta, Medan, Borong & Manggarai Barat, NTT, dan Jeneponto.

Ketua Yayasan Gugah Nurani Indonesia Setyo Warsono mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk ambil bagian dalam mencegah dan mengurangi dampak covid-19 yang terjadi di masyarakat. Salah satu yang dilakukan yaitu memberikan dan melakukan distribusi APD untuk tenaga kesehatan di wilayah dampingan GNI. Kegiatan ini dilakukan atas dukungan dan kerja sama dengan Kotra dan K-Peduli. "Kemitraan seperti ini sangat baik dan perlu terus dipertahankan untuk menghasilkan dampak yang lebih besar di tengah masyarakat," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (15/8).

Baca juga: Program Vaksinasi Covid-19 Massal Kemenhub telah Sasar 205 Ribu Orang

Program Korea Peduli memulai pelaksanaannya sejak Juni 2021. Hingga 1 Agustus 2021, Korea Peduli telah berhasil mengumpulkan total kontribusi hingga sebesar Rp500 juta. Kontribusi dari puluhan perusahaan asal Korea Selatan ini telah didistribusikan langsung ke sekolah-sekolah dan fasilitas kesehatan. Terlaksananya program Korea Peduli diharapkan dapat membantu upaya pemerintah Indonesia untuk menanggulangi penyebaran covid-19 dan dampak yang mungkin ditimbulkan di bidang kesehatan dan pendidikan sehingga mengurangi kekhawatiran masyarakat. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik