Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
SEIRING pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, sektor pertanian juga menunjukan kinerja positif pada kuartal II 2021. Hal itu diungkapkan Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Agus Justianto.
Adapun kinerja positif sektor kehutanan terlihat dari peningkatan produksi dan ekspor. "Sektor kehutanan produksi kayu mengalami peningkatan, diiringi dengan nilai ekspor kehutanan," ujar Agus dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/8).
Pada kuartal II 2021, sektor pertanian tumbuh sebesar 0,38%. Hal itu disumbangkan dari pertumbuhan sektor perikanan sebesar 9,69%, sektor peternakan 7,07%, sektor tanaman hortikultura tumbuh 1,84% dan sektor tanaman perkebunan tumbuh 0,33%.
Baca juga: Pendekatan Pasar, Kunci Kembangan Usaha Hutan Berbasis Masyarakat
Sementara itu, sektor kehutanan dan penebangan kayu mengalami kontraksi sebesar 4,04%. Kondisi itu disebabkan penurunan produksi kayu gelondongan pada hutan tanaman industri. Tanaman pangan juga mengalami kontraksi 8,16%, yang disebabkan penurunan produksi tanaman padi karena berlalunya puncak panen raya.
Direktur Usaha Hutan Produksi KLHK Istanto menjelaskan total produksi kayu bulat pada kuartal I-kuartal II 2021 meningkat 6,20%. Peningkatan itu tidak lepas dari berbagai kebijakan insentif fiskal yang digulirkan pemerintah.
"Peningkatan produktivitas hutan juga melalui penerapan multisitem silvikultur, SILIN dan RIL. Sekaligus mendukung Nationally Determinded Contribution (NDC)," papar Istanto.
Baca juga: Jalan Kaki dari Danau Toba ke Istana, Togu Simorangkir Diterima Presiden
Sementara itu, produksi kayu olahan pada kuartal I 2021 meningkat 5,94%. Namun, pada kuartal II 2021 mengalami penurunan sebesar 0,99%. Penurunan itu merupakan pola yang biasa dialami, karena pengaruh cuaca dan iklim.
"Bulan-bulan ini biasanya banyak hujan, jadi produksi menurun. Tapi, umumnya pada kuartal III, akan kembali meningkat," imbuhnya.
Meski produksi kayu olahan sempat menurun, namun kinerja ekspor di bidang kehutanan tetap tumbuh positif. Hal itu tecermin dari nilai ekspor industri kehutanan sebesar US$4,4 miliar pada kuartal II 2021. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode sama pada 2020, yakni US$2,5 miliar.(OL-11)
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Roda perekonomian harus terus berputar dengan tidak mengabaikan ekosistem lingkungan.
Ketua Umum Terpilih Himpunan Kawasan Industri (HKI), Akhmad Maruf mengungkapkan bahwa HKI akan secara aktif mendukung agenda pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Kebijakan fiskal yang menyangkut IHT harus dirancang secara hati-hati dan presisi.
ANGGOTA DPR RI dari Partai Nasdem, Rachmat Gobel, mengatakan ada perbedaan nyata antara membangun pabrik dan membangun industri.
MASA depan kayu dinilai bukan hanya sebagai material bangunan, tetapi juga sebagai sumber energi terbarukan.
Serikat Pekerja menuntut agar kebijakan yang diambil tetap berpijak pada prinsip kedaulatan, keadilan sosial, dan keberlanjutan ekonomi.
STARTUP Indonesia Nosuta membuka jalan bagi mahasiswa kehutanan untuk berkarier di Jepang. Lima belas mahasiswa Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved