HASIL dari Canadian Immunization Research Network (CIRN) yang didukung oleh Public Health Agency of Canada dan Canadian Institutes of Health Research yang diterbitkan dalam bentuk pra-cetak menunjukkan satu dosis vaksin covid-19 AstraZeneca 82% efektif mencegah rawat inap atau kematian yang disebabkan oleh varian Beta/Gamma.
"Vaksin ini juga menunjukkan tingkat efektivitas yang tinggi terhadap varian Delta dan Alpha dengan pengurangan rawat inap atau kematian masing-masing sebesar 87% dan 90%," kata Director, Market Access, Government Affair & Regulatory Affair AstraZeneca Indonesia Rizman Abudaeri dalam keterangan resmi, Jumat (30/7).
Adapun, efektivitas vaksin covid-19 AstraZeneca dalam mencegah rawat inap atau kematian setelah dosis pertama sama dengan vaksin lain yang diuji dalam penelitian ini.
"Laporan efektivitas vaksin covid-19 AstraZeneca setelah dosis kedua belum dilakukan karena keterbatasan waktu penelitian, namun penelitian lain menunjukkan peningkatan efektivitas setelah dosis kedua diberikan," lanjutnya.
Namun demikian, ia memastikan vaksin covid-19 AstraZeneca efektif melawan penyakit bergejala ringan. Data yang tersedia hanya melaporkan hasil setelah dosis pertama, sedangkan pada dosis kedua efektivitas vaksin diperkirakan lebih tinggi.
"Terlihat efikasi vaksin pada pasien bergejala ringan seolah lebih rendah dari yang bergejala berat. Efektivitas vaksin dalam mencegah penyakit bergejala mencapai 50% terhadap varian Beta/Gamma, 70% terhadap varian Delta, dan 72% terhadap varian Alpha," bebernya.
Baca juga: AstraZeneca Raih Penjualan Vaksin Covid-19 Senilai Rp17 Triliun
Uji coba Fase I/II yang dilakukan oleh Universitas Oxford dan Universitas Witwatersrand pada bulan Januari menunjukkan efikasi yang terbatas terhadap penyakit ringan terutama karena varian Beta.
"Hasil ini tidak dapat memastikan efikasi vaksin dengan tepat dalam mencegah penyakit parah termasuk rawat inap dan kematian, mengingat subjek didominasi oleh orang dewasa muda yang sehat yang hanya mengalami penyakit ringan," tutur dia.
Executive Vice President, BioPharmaceuticals R&D Mene Pangaols mengatakan engan adanya banyak varian baru yang dapat mengganggu upaya kita dalam mengatasi pandemi, bukti dunia nyata ini menunjukkan vaksin COVID-19 AstraZeneca serta vaksin lain yang digunakan di Kanada, memberikan perlindungan tinggi terhadap akibat paling serius dari penyakit covid-19 ini, bahkan hanya setelah suntikan pertama.
"Sangat penting bagi kita untuk terus melindungi sebanyak mungkin orang di seluruh penjuru dunia untuk dapat mengalahkan virus mematikan ini," pungkas dia.
Untuk diketahui, analisis ini mencakup 69.533 orang yang telah terbukti positif SARS-CoV-2 selama Desember 2020 hingga Mei 2021 di Ontario, Kanada; dengan 28.705 (6,8%) orang positif untuk non-varian Beta dan Delta, dan 40.828 (9,7%) orang lainnya positif dengan varian tersebut.(OL-5)