Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemakaian Energi Baru Terbarukan Harus Terus Ditingkatkan

Siswantini Suryandari
28/7/2021 15:29
Pemakaian Energi Baru Terbarukan Harus Terus Ditingkatkan
Petugas melakukan perawatan panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pulau Sabira, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.( ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

UPAYA pemerintah agar penggunaan energi baru terbarukan (EBT) bisa dimaksimalkan, ternyata menghadapi banyak kendala. Pemerintah menargetkan adanya peningkatakan energi terbarukan dari sebelumnya 5% pada 2015 menjadi 23% pada tahun 2025. Namun target itu diprediksi tidak tercapai. Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material (TIEM), Eniya Listiani Dewi menjelaskan dari hitungan target penggunaan EBT pada 2020 13,3% dan diprediksi pada 2025 hanya 14,6%.

Menurutnya BPPT sudah terlibat dalam upaya pencapaian target di sektor EBT ini dengan sejumlah teknologi dirancang untuk energi panas bumi, energi surya, biomasa, energi angin, maupun bahan bakar nabati.Namun masih ada kendala-kendala di lapangan.

"Indonesia punya potensi 40 persen cadangan panas bumi. Potensi untuk energi listrik dari panas bumi 23,9 GW tapi baru dimanfaatkan 2,1 GW. Padahal potensinya dua kali lipat dari Selandia Baru, tapi peneliti kita banyak belajar dari Selandia Baru," kata Eniya dalam webinar bertema Pekan Energi digelar oleh BPPT secara virtual, Rabu (28/7).

Selain itu lahirnya kebun energi atau bahan bakar nabati dengan mengelola limbah sawit menjadi biomasa. Juga ikut terlibat dalam lahirnya bioenergi seperti B30. Dukungan lainnya adalah hadirnya Laboratorium Pengujian Kualitas Modul Photovoltaic (PV) atau panel tenaga surya, dan lainnya.

"Memang sudah banyak dilakukan. Namun bagaimana untuk mencapai target itu memang harus ada beberapa hal harus dipatuhi untuk dikerjakan. Mulai dari penggunaan BBN yang diperluas, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, mulai dikurangi pembangunan PLTU dengan menggunakan batu bara dan sebagainya, agar bisa mencapai target," lanjutnya.

Pembicara kunci webinar, Direktur Bioenergi Dirjen EBT Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna membenarkan bahwa target penggunaan energi baru dan terbarukan ini belum maksimal. "Total potensi EBT ada 417,8 GW dari berbagai sumber EBT, tapi pemanfaatnnya baru 10,5 GW atau 2,5 persen. Untuk mencapai target memang tidak mudah. Gerakan menuju energi ramah lingkungan terus dilakukan. PLTU tidak lagi ditambah dan dorongan mengurangi energi fosil terus dilakukan. Ini kerja bersama untuk bisa mewujudkan target," kata Andriah Feby.

baca juga: Energi Baru Terbarukan

Pernyataan Andriah Feby mendapat tanggapan dari Satya Widha Yudha dari Dewan Energi Nasional. Menurut mantan anggota DPR RI ini, untuk mencapai target penggunaan EBT maka semua lintas sektoral harus mendukung kebijakan tersebut, baik itu di tingkat kementerian maupun lembaga. "Dan efisiensi energi juga penting," ujarnya.

Sedangkan penanggap lainnya, Ketua Umum Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia Tatang Hernas Soerawidjaja sekaligus dosen di ITB menegaskan EBT bisa sukses  apabila konsisten. Sebab setiap ganti menteri ganti kebijakan sehingga pencapaian target menjadi lama. (N-1)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya