Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pelacakan Kontak Erat di RI Masih Jauh dari Standar WHO

Atalya Puspa
26/7/2021 17:53
Pelacakan Kontak Erat di RI Masih Jauh dari Standar WHO
Petugas kesehatan melakukan tes cepat antigen kepada warga dari Pulau Madura.(Antara)

PANGLIMA TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menilai upaya penelusuran kontak erat untuk melacak kasus positif covid-19, masih jauh dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"WHO merekomendasikan tracing kontak erat 1 banding 30. Namun, di Indonesia saat ini baru dilaksanakan 1 banding 1," ujar Hadi dalam konferensi pers virtual, Senin (26/7).

Seharusnya, lanjut dia, setiap ditemukan satu orang terkonfrimasi positif covid-19, pemeriksaan dilakukan pada 30 orang yang melakukan kontak erat. Akan tetapi di Indonesia, pada satu kasus positif covid-19, baru dilakukan pemeriksaan pada satu kontak erat.

Baca juga: Kebutuhan Melonjak, Menkes Genjot Produksi 3 Obat Covid-19

Dalam meningkatkan kapasitas tracing di Indonesia, TNI-Polri, BNPB dan Kementerian Kesehatan akan berusaha memenuhi standar WHO. Tentunya dengan memberbanyak petugas penelusuran kontak erat covid-19.

"Saat ini, ada 63 ribu tenaga tracer dari TNI yang sudah tersebar di wilayah posko PPKM mikro. Untuk membantu kepala puskesmas melakukan tracing kontak erat di tengah masyarakat," jelas Hadi.

Namun, dia tidak menampik bahwa penelusuran kontak erat juga menemui kendala. Seperti, kemampuan petugas yang belum memadai. Saat ini, Kementerian Kesehatan gencar memberikan pelatihan bagi tracer digital. Tujuannya, mempermudah tracing kontak erat setelah mendapatkan notifikasi dinas kesehatan.

Baca juga: Pemda Harus Tindak Lanjuti Kebijakan PPKM Terbaru

"Tracer digital akan mewawancari masyarakat yang di-tracing dengan menggunakan alat komunikasi, seperti WhatsApp. Nanti, tracer lapangan segera mendatangi masyarakat yang disinyalir terpapar covid-19," imbuhnya.

Selain TNI, BNPB juga memberikan bantuan sebanyak 7 ribu tracer digital yang akan disebar di seluruh wilayah Jawa-Bali. "Ini salah satu upaya melipatgandakan kemampuan tracer digital di lapangan, yang saat ini sedang melaksanakan pelatihan," tandasnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya