Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PANDEMI Covid-19 sudah berlangsung selama satu setengah tahun, alasan kedaruratan telah berkurang validitasnya. Namun, harus disadari pula sampai saat ini masih belum dapat diketahui, kapan pandemi ini akan berakhir.
"Pandemi bukan hanya masalah kesehatan, tetapi masalah multidimensi. Termasuk di dalamnya adalah masalah ekonomi dan pendidikan," kata Rektor Universitas Islam Indonesia, Prof. Fathul Wahid, Kamis (22/7).
Prof. Fathul membenarkan dalam kondisi ini, derajat tantangan yang dihadapi oleh perguruan tinggi berbeda-beda. Masing-masing mempunyai basis terinstal (installed base) yang beragam, termasuk di antaranya, diindikasikan oleh kesiapan infrastuktur teknologi informasi, sumber daya manusia, dan sumber pendanaan.
Lebih lanjut dikatakan, pada masa pandemi covid-19, pemimpin perguruan tinggi diharuskan memahami masalah dan meresponsnya dengan cepat dan diikhtiarkan juga tepat. Kecepatan dan ketepatan respons ini jelasnya, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan operasi dan akademik.
Ia menegaskan, perspektif baru perlu digunakan. Pandemi, lanjutnya, sudah seharusnya tidak hanya dilihat sebagai musibah yang harus dimitigasi, namun juga mengandung berkah tersamar (a blessing in disguise) yang perlu disyukuri.
Sikap yang terkesan subtil ini, menurutnya, sangat penting, bisa menjadi titik balik: dari mengutuk kegelapan ke menyalakan lilin penerang; dari ratapan menuju harapan; dari hujatan menuju lompatan. Pespektif ini juga akan menumbuhkan sikap menerima keadaan secara objektif dan memikirkan inovasi untuk meresponsnya, termasuk meningkatkan kualitas akademik. Termasuk di dalamnya adalah inisiatif penguatan ekosistem pembelajaran daring dan peningkatan pengalaman pembelajaran mahasiswa.
"Kami di Universitas Islam Indonesia membingkai respons pandemi covid-19 dengan tiga pendekatan yang saling terkait cermat bertahan, sehat berbenah, dan pesat bertumbuh. Bingkai tersebut bisa kita kaitkan dengan keberlanjutan perguruan tinggi, dalam artian yang sangat luas," ungkapnya.
Pola pikir tersebut, ujarnya, jika tidak diletakkan pada perspektif yang luas dan horison yang jauh dapat menjebak individu dalam egoisme, karena cenderung berorientasi ke dalam (inward looking). Padahal, jelasnya, keberlanjutan perguruan tinggi juga harus berorientasi ke luar (outward looking) dan dikaitkan dengan pembangunan berkelanjutan untuk kebermanfaatan yang lebih luas.
"Pesan yang ingin saya bagi adalah bahwa pemahaman terhadap konsep keberlanjutan sangat beragam. Sebagai ikhtiar membuat koridor bersama, saya mengusulkan, perbincangan terkait keberlanjutan perguruan tinggi, minimal mempunyai tiga dimensi yang saling terkait," kata Rektor.
Ia meminta, untuk pengembangan perguruan tinggi ke depan seharusnya tidak hanya berfokus pada kekinian atau horison waktu yang pendek, tetapi juga masa depan yang jauh. Ditegaskan, kata keberlanjutan sendiri mengindikasikan hal itu. Pada dimensi spasial, perguruan tinggi seharusnya tidak hanya terpaku pada area di dalam pagar kampus, tetapi juga menyentuh khalayak dan kawasan yang lebih luas.
Selain itu, masih ada dimensi kontekstual dengan triple bottom line yang dapat menjadi 3P, yakni planet, people, profit. "Keberlanjutan tidak hanya soal lingkungan, tetapi juga terkait dengan manusia, dan juga manfaat. Dalam konteks perguruan tinggi, tiga P ini perlu dikontesktualisasi dengan baik. Kombinasi optimal ketiganya pun perlu diikhtiarkan bersama," tegasnya. (OL-13)
Baca Juga: Ini Penjelasan Pemerintah Soal Perubahan PPKM Darurat Jadi PPKM Level 4
KEHADIRAN perguruan tinggi berkualitas disebuat membuat nilai sebuah kawasan meningkat. Itu karena kebutuhan dan kesadaran masyarakat terhadap pendidikan berkualitas semakin meningkat.
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar Peringatan 1 Tahun sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
Langkah ini merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak atlet profesional yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Tangerang di kancah nasional dan internasional.
Keberhasilan transformasi USNI juga tidak lepas dari pemahaman terhadap mahasiswa yang menjadi subjek utama, yaitu Gen Z yang dikenal penuh semangat dan punya impian besar.
UNIVERSITAS Siber Asia (UNSIA) masuk sebagai 100 besar universitas terdepan dalam bidang inovasi di dunia dalam daftar The World University Rankings for Innovation (WURI) 2025.
Magister Data Sains Universitas Mercu Buana merupakan program unggulan yang adaptif terhadap disrupsi digital dan relevan terhadap kebutuhan industri.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved