Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

DPR Temui Banyak Kendala Ubah Ruangan Jadi RS Darurat Covid-19

Sri Utami
12/7/2021 11:41
DPR Temui Banyak Kendala Ubah Ruangan Jadi RS Darurat Covid-19
Ilustrasi Gedung DPR RI(ANTARA)

RENCANA kompleks parlemen disulap menjadi rumah sakit pendukung darurat covid-19 disambut baik oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Menurutnya, gagasan tersebut sangat tepat untuk membantu pemerintah dalam upaya menanggulangi pandemi covid-19. 

"Setuju sekali dengan gagasan ini apalagi kondisi sekarang yang sangat membutuhkan banyak bantuan termasuk tempat untuk merawat masyarakat yang terinfeksi," kata Sufmi Dasco, Minggu (11/7).

Usulan tersebut kemudian langsung ditindaklanjuti oleh DPR yang memeriksa langsung kesiapan tempat atau ruangan yang akan dijadikan ruang perawatan pasien covid-19. 

"Kami langsung memeriksa ruangan dan lapangan yang mungkin bisa digunakan. Ternyata ada beberapa kendala dan jika mau digunakan maka harus dibongkar dulu," ucapnya.

Beberapa kendala tersebut di antaranya ruangan rapat yang memiliki lantai bertingkat dan menggunakan karpet tebal yang difungsikann untuk meredam suara. Salah satu ruang yang direncanakan untuk dijadikan ruang perawatan yakni ruang paripurna yang berada di lantai tiga. Kondisi tersebut dinilai tidak efisien untuk dijadikan tempat perawatan.

"Aksesnya juga tidak selentur jika ruangan ada di bawah. Memang menggunakan lift, hanya saja lift yang ada ini selain sudah berumur juga sedang direnovasi ukurannya ternyata tidak cukup untuk membawa tempat tidur pasien," tuturnya.

Baca juga: DPR Mulai Gelar Fit and Proper Test 33 Calon Duta Besar

Tidak hanya itu, DPR juga harus menyiapkan ruang sanitasi yang memadai dan tempat pembuangan limbah infeksius. 

"Ini juga yang harus dipikirkan betul. Limbah infeksius ini bagaimana mengaturnya jangan sampai mmenimbulkan masalah baru," cetusnya. 

Sekjen DPR Indra Iskandar juga berkomentar yang sama. Pihaknya sebagai pelaksana harus menyiapkan dengan cermat semua kebutuhan jika kompleks parlemen akan dijadikan RS darurat covid-19. 

"Tentu kami harus cermat menyiapkan dari hal terkecil sekali pun. Kemarin sudah saya ukur dan memang banyak sekali yang harus disiapkan secara matang," ujarnya.

Dia merinci ruangan rapat dengan lantai yang bertingkat harus didesain ulang agar bisa menampung pasien. Selain itu sirkulasi udara di ruangan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien covid-19. 

"Semua harus dipikirkan serius seperti sirkulasi udara ruangan karena memang untuk covid-19 ini tidak sembarangan dan khusus, juga instalasi oksigen, listrik dan air termasuk untuk limbah infeksiusnya," ucapnya. 

Karpet ruangan pun, sambung dia, harus dibongkar karena tidak bisa digunakan karena dapat menyimpan bakteri berbahaya. Di sisi lain, sarana lift di gedung DPR beberapa masih dilakukan perbaikan. 

"Lift masih direnovasi. Lift kita banyak yang usianya sudah sama dengan usia gedung. Sudah sering sekali kejadian orang terkunci dalam lift, macet," tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya