Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

584 Kiai Wafat akibat Covid-19, MUI Ingatkan Pesantren

Mediaindonesia.com
06/7/2021 17:31
584 Kiai Wafat akibat Covid-19, MUI Ingatkan Pesantren
Ilustrasi.(MI/M Irfan.)

DALAM catatan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama, hingga 4 Juli 2021, sebanyak 584 kiai wafat akibat positif covid-19. Karenanay, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan kepada masyarakat pesantren untuk berhati-hati dan waspada dengan perkembangan terbaru covid-19.

Itu disampaikan Wasekjen MUI sekaligus Ketua RMI KH Abdul Ghaffar Rozin sebagaimana dikutip mui.or.id, Senin (5/7). Pria yang akrab disapa Gus Razin mengatakan kasus-kasus covid-19 juga banyak menerpa para pemimpin pesantren di wilayah Madura, Jawa Tengah, seperti Kudus, Pati, Demak, Jepara, dan daerah lain.

Ia juga mengaku memiliki data bahwa terjadi peningkatan jumlah ulama yang menderita covid-19. Pesantren, lanjutnya, sebenarnya memiliki awarenes atau kesadaran yang sangat tinggi terkait bahaya covid-19. Akan tetapi, setelah Lebaran, kondisi di masyarakat sudah banyak yang mulai bosan dan diiringi dengan kembalinya aktivitas pendidikan di pondok pesantren.

Kondisi ini diperparah dengan munculnya varian baru yang kehadirannya tidak bisa diantisipasi dengan baik. Ini menjadi salah satu faktor dalam meningkatnya kasus covid-19 di lingkungan pondok pesantren.

Gus Rozin mengimbau kepada pondok pesantren yang pendidikannya berada di dalam kompleks. Pertama, melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Kedua, jangan pulangkan santri dan membatasi keluar masuk tamu. Ketiga, menyiapkan ruang isolasi dan standarnya.

Jika pendidikan santrinya di luar kompleks, apalagi yang aktivitas sekolahnya bercampur dengan siswa dari luar, hendaknya melaksanakan pembelajaran secara daring, online, atau dalam jaringan, dari asrama masing-masing. Dia berpesan agar menghindari mengundang kiai untuk hadir dalam acara yang dapat mengundang banyak orang. Menurutnya, cukup meminta doa restu saja kepada sang kiai.

 

Selain itu, dia memohon agar para kiai, bu nyai, gus, dan ning untuk membatasi menerima tamu, tidak menghadiri undangan yang tidak darurat, dan menghindari acara yang bersifat massal. Terakhir, dia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu ikhtiar. Baginya, ikhtiar merupakan hal yang wajib sebagai bagian dari mewujudkan maqashid syariah, yakni hifdhun nafs. "Patuhilah protokol Kesehatan dan arahan pemerintah karena tidak bertentangan dengan syariah," tutur dia. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya