Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Epidemiolog: Titik Lengah Masyarakat Picu Lonjakan Kasus

Faustinus Nua
05/7/2021 11:50
Epidemiolog: Titik Lengah Masyarakat Picu Lonjakan Kasus
Ilustrasi Covid-19(medcom.id)

PAKAR epidemiologi Universitas Diponegoro Prof. Suharyo Hadisaputro mengungkapkan saat ini masih ada masyarakat yang tidak sepenuhnya menjalankan protokol kesehatan. Hal itu merupakan titik lengah yang memicu penularan virus semakin cepat.

"Saat ini masyarakat belum sepenuhnya menyadari pentingnya protokol kesehatan. Masyarakat mengabaikan kegiatan-kegiatan yang dapat memicu penularan yang disebut titik lengah masyarakat," ungkapnya dikutip laman Unpad, Senin (5/7).

Beberapa kegiatan masih sering mengabaikan prokes. Misalnya makan bersama, walaupun sebelumnya memakai masker kalau makan pasti dibuka dan kemudian berbincang tanpa memperdulikan siapa yang diajak bicara. Begitu pula acara pemakaman, rapat luring, olah raga bersama, foto bersama, kunjungan keluarga, transportasi umum. Kemudian kunjungan ke mal, swalayan, restoran, acara pernikahan, kunjungan ke pasar tradisional dan lain-lain.

Selain titik lengah tersebut, varian baru (delta) yang masuk akhir-akhir ini sudah terkonfirmasi 382 kasus strain delta yang diduga cara penyebaran juga lebih massif dibandingkan strain lama alfa, beta dan gama. Apalagi vaksinasi saat ini masih jauh dari target cakupan.

"Vaksinasi coverage masih belum memadai, sehingga kekebalan komuniti belum bisa diharapkan," imbuhnya.

Baca juga: Eijkman Sebut Sudah 246 Kasus Varian Delta, Ini Sebarannya

Lebih lanjut, Prof Suharyo menjelaskan beberapa jenis varian dari virus korona. Setidaknya ada 10 jenis varian dari virus korona,yaitu Alfa (Varian Inggris, B.1.1.7), Beta (Varian Afrika  B1.351), Gamma (VarianBrasil P.1), Dela (Varian India B1.617.2), Epsilon  (Varian Amerika B.1.427/B.1.429), Zeta (Varian Brazil P.2.), Theta (Varian Filipina P.3), Eta (varian banyak negara B.1.t.525), Lota (varian Amerika B.1.526), Kappa (varian India B.1.617.1).

"Saat ini yang dikhawatirkan adalah Varian Delta, yang mungkin penyebaran tinggi, menyebabkan penyakit lebih ganas dan mungkin mempengaruhi efektivitas vaksinasi," kata dia.

Untuk itu, ia berpesan dan mengajak masyarakat untuk bersama mengurangi lonjakan angka covid dengan mengurangi titik lengah. Disiplin prokes, perluas testing dan tracing serta vaksinasi juga harus ditingkatkan.

"Dalam mengurangi laju angka covid,keterlibatan masyarakat sangat diperlukan disamping kepedulian pemerintah karena kesadaran masyarakat yang tinggi membantu memutus rantai penyebaran covid ini," tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya