Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Pengembangan SDM Bidang Kesehatan Harus Makin Ditingkatkan

Widhoroso
01/7/2021 01:55
Pengembangan SDM Bidang Kesehatan Harus Makin Ditingkatkan
DIREKTUR Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam(DOK MI)

DIREKTUR Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam mengatakan pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan harus kian ditingkatkan. Hal itu akan membuat Indonesia bisa mengandalkan sumber daya milik sendiri tanpa harus selalu bergantung kepada pihak lain.

Hal itu diungkapkan Nizam dalam sambutan pada acara Dexa Award Science Scholarship (DASS) 2021 yang digelar secara daring, Rabu (30/6). Dalam acara yang juga dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartato dan Kepala KSP Moeldoko ini, Nizam mengatakan pemberian beasiswa berperan penting dalam meningkatkan jumlah peneliti dan membangun sumber daya manusia di bidang keseh Sebab saat ini Indonesia masih bergantung kepada bahan baku obat luar negeri begitu pula dengan alat-alat kesehatan.

"Kalau tidak salah 95 persen bahan baku obat kita masih impor, demikian juga alat kesehatan masih impor, kita harus pelan-pelan tapi pasti melakukan upaya pengembangan di dalam negeri," kata Nizam.

Bahan baku obat dalam negeri harus dikembangkan, demikian juga inovasi-inovasi baru di bidang kesehatan. Tak hanya itu, sumber daya alam Indonesia yang melimpah juga hendaknya dimanfaatkan, seperti untuk mengembangkan fitofarmaka, yakni obat bahan alam yang sudah dibuktikan keamanan dan khasiat secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, di mana bahan baku dan produk jadinya sudah distandardisasi.

"Dengan semangat membangun kedaulatan merah putih dalam teknologi, dalam pemenuhan obat-obatan, kemajuan Indonesia akan bisa diakselerasi mewujudkan Indonesia jaya yang diharapkan bersama," jelasnya.

Pimpinan Dexa Group, Ferry Soetikno menyatakan DASS merupakan bukti komitmen Dexa Group untuk mencetak saintis di sektor kesehatan. Menurut Ferry, program ini diarahkan untuk mencetak kader-kader ilmuwan Indonesia di masa depan yang mampu menggerakkan dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan menghasilkan produk dalam bidang farmasi dan kesehatan. 

"Begitu banyak peluang dan tantangan yang terbentang di hadapan kita semua. Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada  peserta DASS 2021. Saya sampaikan ucapan selamat kepada para finalis dan juga terutama para pemenang, tetaplah bersemangat dan berusaha lebih giat lagi untuk menghasilkan karya-karya gemilang di masa depan," ujar Ferry.

Pada penyelanggaran DASS 2021, terpilih 3 pemenang yang mendapatkan beasiswa pendidikan S2 dan juga penelitian. Ketiganya adalah adalah Jenifer Kiem Aviani (alumnus Institut Teknologi Bandung), Ni Putu Eka Krisnayanti (alumnus Universitas Udayana), dan Ahmad Ikhsanudin (alumnus Universitas Lampung). (Ant/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya