Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH menyarankan kepada orang yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Namun demikian, dalam melakukan isolasi mandiri masyarakat juga harus memahami apa saja yang harus menjadi perhatian untuk mengontrol kondisi tubuhnya sendiri.
Dalam unggahan Instagram Dokter Decsa Medika, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan saat melakukan isolasi mandiri. Pertama, rutin mengecek denyut nadi. Caranya yakni dengan meraba nadi yang ada di pergelangan tangan dengan menggunakan tiga jari.
"Hitung denyut nadi yang teraba di pergelangan tangan selama 60 detik. Normalnya dalam 1 menit, hitung nadi Anda berkisar 60 - 100 kali/menit serta ritmenya normal dan teratur. Jika nadi anda lebih dari 100 kali/ menit mungkin ada masalah," kata Dokter Decsa.
Kedua, yakni lakukan cek tensi secara rutin. Gunakan tensi digital jika ada, dan lakukan pengukuran darah. Caranya, pasang manset tensi di lengan anda di atas siku. Duduk tenang tunggu 5 menit lalu mulai lakukan pengukuran tekanan darah.
"Normalnya tensi berkisar antara 110 - 130 / 60 - 80 mmHg," ungkapnya.
Selanjutnya, untuk memastikan kondisi tubuh dalam keadaan aman, rutinlah mengecek suhu tubuh menggunakan termometer. Normalnya, suhu tubuh manusia berkisar antara 36,5 sampai 37,5 celcius.
Tak boleh dilupakan juga untuk mengecek napas. Caranya, bernapaslah seperti biasa kemudian hitung dalam 1 menit anda bernapas berapa kali.
"Normalnya rate napas anda tiap menit antara 12-20 kali per menit," ungkapnya.
Selain itu, jangan lupakan untuk mengecek saturasi. Sebaiknya, bagi anda yang sedang melakukan isolasi mandiri sediakanlah alat pulse oximeter yang dijual di banyak apotek maupun e-commerce.
"Taruh telunjuk anda pada alat pulse oxymeter, nyalakan, kemudian tnggu hingga alat menunjukan saturasi oksigen. Normalnya saturasi napas yang dikur oleh alat pulse oxymeter berkisar antara 95-99%," bebernya. (Ata/OL-09)
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved