Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Banyak Anak Terpapar Covid-19 Akibat Klaster Keluarga

Putri Anisa Yuliani
21/6/2021 21:50
Banyak Anak Terpapar Covid-19 Akibat Klaster Keluarga
Ilustrasi(AFP)

EPIDEMIOLOG Universitas Indonesia Tri Yunis Miko menilai meningkatnya klaster keluarga menjadi biang keladi melonjaknya pasien covid-19 dari sektor usia anak-anak. Menurut data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 20 Juni, dari 5.582 kasus positif baru, sebanyak 655 kasus adalah anak usia 6 - 18 tahun dan 224 kasus adalah anak usia 0-5 tahun.

"Ini karena klaster keluarga meningkat. Sebelumnya kan klaster keluarga sedikit. Lebih banyak dari klaster perkantoran. Sekarang terbalik," kata Miko saat dihubungi Media Indonesia, Senin (21/6).

Ia pun melihat cukup banyak pasien covid-19 anak-anak yang memiliki gejala ringan hingga sedang. Jumlahnya lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

Hal ini ditengarai karena mulai masifnya paparan varian baru covid-19 yang berasal dari India dan mengenai anak-anak. Telah diketahui dari sejumlah penelitian di luar negeri bahwa varian baru covid-19 dari India lebih cepat menular dan lebih menunjukkan gejala sakit dibandingkan varian awal saat ditemukan.

"Dulu awalnya anak-anak itu OTG. Sekarang mereka kena sakit karena memang varian baru lebih ganas. Ini harus menjadi perhatian bersama karena anak-anak tentunya lebih rentan sama seperti lansia," jelas dia.

Ia pun menegaskan maraknya anak-anak yang menjadi pasien covid-19 ini harus diperhatikan secara serius oleh Pemprov DKI. Pengetatan protokol kesehatan mutlak dilakukan.

"Perawatan bagi anak-anak juga harus fokus karena mereka kan berbeda dengan orang dewasa," tandasnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pihaknya tidak menyiapkan langkah khusus terkait bertambahnya jumlah pasien covid-19 dari usia anak-anak. Sebab, pertambangan kasus covid-19 usia anak-anak masih relatif rendah bila dibandingkan pertambahan dari usia dewasa.

"Yang kita fokuskan adalah kegawatdaruratan, bukan pada usia," jelasnya di Balai Kota. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya