Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pascakebakaran Tangki Cilacap, KLHK Pastikan Kualitas Air dan Udara Aman

Despian Nurhidayat
18/6/2021 12:01
Pascakebakaran Tangki Cilacap, KLHK Pastikan Kualitas Air dan Udara Aman
Ilustrasi: Mengecek kualitas air di sumur pasca-kebakaran kilang minyak cilacap(ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan kualitas air dan udara di wilayah Kabupaten Cilacap masih dalam ambang batas wajar dan aman, pasca-kebakaran tangki di area 39 Kilang Pertamina Cilacap.

Staff Bagian Ditjan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Surya Anggara Widarto mengatakan pihaknya bergerak cepat melakukan pemantauan kualitas air dan udara di empat titik di wilayah terdekat operasional Pertamina. Masing-masing Jojok, Kelurahan Kutawaru; Banjaran, Kelurahan Donan; Karang Suci, Kelurahan Donan; dan Jalan Rinjani, Kelurahan Sidanegara.

“Pemantauan selama 24 jam dengan parameter PM (Particulate Matter) 2,5. PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran lebih dari 2,5 mikrometer,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Jumat (18/6).

Hasilnya, kata dia, tidak ditemukan gas berbahaya bagi masyarakat. Sebelumnya, pihaknya juga memantau air sumur warga, tambak dan sungai bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap.

“Dari visual kondisi air dinyatakan masih baik, sesuai parameter dari DLH masih dalam rentang baku mutu,” ujar Anggara.

Baca juga:  Api di Kilang Pertamina Cilacap Padam, Penyebab masih Diinvestigas

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina RU IV Cilacap Hatim Ilwan menegaskan monitoring ketat kualitas air dan udara sebagai upaya mengantisipasi keluhan masyarakat dan potensi isu lingkungan, pasca-insiden kebakaran tangki.

“Tim emergency kilang Pertamina Cilacap sebelumnya juga mengundang tim Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) serta bekerja sama dengan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB untuk memantau kualitas udara,” tegas Hatim.

Hatim menambahkan, dengan pengambilan data permodelan ini Pertamina dapat mengetahui sejauh mana insiden ini berdampak pada kualitas udara dan air tanah di lingkungan seputar Kilang Cilacap.

"Kita semua berharap, semua baik-baik saja pasca isiden kebakaran tangki tersebut," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya