Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Spesies Katak Baru Ditemukan di Area PT Freeport Indonesia

Atalya Puspa
12/6/2021 14:15
Spesies Katak Baru Ditemukan di Area PT Freeport Indonesia
Ilustrasi(FOTO ANTARA/Jafkhairi)

LEMBAGA Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan South Australian Museum yang didukung oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menemukan spesies katak baru di Mimika, Papua.

Spesies yang ditemukan adalah Litoria lubisi, sejenis katak pohon hijau besar yang merupakan anggota keluarga Litoria infratrenata. Adapun, spesies baru ini telah dipublikasikan secara resmi di jurnal internasional Zootaxa 4903 (1): 117 – 126.

Peneliti independen yang terlibat dalam penelitian tersebut Burhan Tjaturadi mengungkapkan, salah satu tantangan utama dalam melakukan penelitian ini adalah medan yang cukup sulit.

"Kami berterima kasih kepada PT Freeport Indonesia yang telah membantu kami menyelesaikan penelitian ini dengan memberi dukungan fasilitas selama penelitian dilaksanakan," kata Burhan dalam keterangan resmi, Sabtu (12/6).

Ia menyatakan, ke depannya pihaknya berharap dapat melanjutkan kerja sama dengan PTFI untuk terus menyibak kekayaan alam yang ada di Papua dan memajukan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Sekilas tentang Litoria lubisi, nama lubisi sendiri diambil dari Dr. Rusdian Lubis yang waktu itu menjabat sebagai Senior VP untuk bidang lingkungan dan keselamatan kerja. Adapun, penemuan spesies ini menambah daftar panjang penemuan spesies baru di area kerja PTFI sejak penelitian keanekaragaman hayati dilakukan pada tahun 1997.

Baca juga: Spesies Baru Katak Ditemukan di Hutan Peru

Litoria lubisi memiliki fisik yang cukup unik karena ukurannya yang cenderung besar, dengan panjang dapat mencapai 70 mm. Selain itu, katak ini juga terlihat kuat serta memiliki warna yang lebih mencolok dibandingkan dengan katak hijau lainnya.

Katak yang hidup di dataran rendah ini juga memiliki mulut yang lebar dengan masing-masing kerangka giginya terdiri dari 10 gigi kecil dengan garis rahang yang tidak begitu tegas pada permukaan kulitnya.

Katak ini memiliki tiga selaput memanjang di antara keempat jarinya, dengan bentuk kaki memanjang yang memperkokoh genggaman dan cengkramannya.

Bagian tubuh hewan ini meliputi beberapa warna yang terdiri dari warna kuning di bagian bawah badan dan ujung jari kaki, warna biru pucat di sepanjang lipatan kulit, serta warna coklat kemerahan pada beberapa garis di bagian perut dan selaput kaki. Katak ini ditemukan hanya di hutan sagu yang ada di Mimika, Papua.

Penelitian terhadap Litoria lubisi ini sudah dilakukan sejak tahun 2006 oleh dua penulis dan peneliti, yakni Stephen Richards dari South Australian Museum dan seorang peneliti independen Burhan Tjaturadi yang telah bekerja di Tanah Papua sejak tahun 1999 saat bergabung dengan WWF dan Conservation International.

Keduanya melakukan penelitian keanekaragaman hayati di hutan rawa sagu di selatan Timika, Papua, dan berhasil mengumpulkan satu spesimen dari spesies tambahan yang menunjukkan atribut morfologi dari grup Litoria infratrenata.

Penelitian ini kemudian dilanjutkan oleh tim peneliti LIPI, yaitu Mumpuni, Hellen Kurniati, dan Evy Arida. Setelah melalui penelitian selama 15 tahun, akhirnya tim peneliti dapat mengonfirmasi bahwa spesies yang diteliti merupakan spesies baru yang belum pernah dicatat dalam silsilah taksonomi. Penelitian ini memakan waktu yang cukup lama melalui beberapa tahap identifikasi dan verifikasi. Hasil penemuan ini pun telah dicatat dan dipublikasikan dalam jurnal internasional Zoo Taxa yang sekaligus mengkonfirmasi sebagai spesies baru.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik