Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Waspadai Gejala tidak Khas Pneumonia pada Lansia

Mediaindonesia.com
07/6/2021 04:55
Waspadai Gejala tidak Khas Pneumonia pada Lansia
Gerakan pneumonia.(MI/Ramdani.)

ADA sejumlah gejala pneumonia yang tak khas seperti pada orang dewasa, yakni lemah badan dan nafsu makan menurun drastis. Pada orang dewasa, gejala umumnya seperti demam, mengigil, sesak napas, dan dahak berwarna.

"Pada lansia, di tahap awal belum tampak gejala khas seperti pada dewasa. Pertama, lemah badan sehingga cenderung banyak diam, nafsu makan menurun drastis," kata dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Lazuardhi Dwipa, dalam webinar kesehatan, ditulis Minggu (6/6).

Apabila kondisi ini dibiarkan atau tak diobati, dapat memunculkan gejala lain seperti demam, batuk, sesak napas, gangguan kesadaran yang ditandai bicara tidak jelas dan tidak nyambung. Dalam kesempatan itu, dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi dari RSCM, Suzy Maria menuturkan, pneumonia pada lansia berpotensi fatal, menyebabkannya dirawat ICU hingga kematian, dan penurunan status fungsional setelah sakit.

Angka mortalitas pada lansia yang terkena penyakit ini menurut data dari RSCM sekitar 15%-25%. Untuk menegakkan diagnosis pneumonia, pasien bisa menjalani pemeriksaan darah, dahak, dan rontgen dada.

Pengobatannya pun disesuaikan dengan penyebab penyakit. Bila ada bakteri diberi antibiotik. Diberikan antivirus apabila karena virus atau antijamur kalau disebabkan jamur. Selain itu, dokter juga akan meresepkan obat untuk mengurangi gejala.

Pneumonia merupakan penyakit infeksi radang atau radang paru. Penyakit ini dapat dialami siapapun tetapi rentan pada anak, lansia, penderita penyakit kronis, perokok, penderita ganggan sistem imun, gangguan mobilitas seperti pernah terkena stroke dan pasca terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

"Kuman masuk dari saluran napas atas dan mulut ke saluran napas. Seharusnya sistem pertahanan tubuh bisa menangkal sehingga tidak jadi sakit. Tetapi ada kondisi pertahanan tubuh turun atau kuman kuat, lalu masuk ke paru dan menyebabkan radang baru," ujar Suzy.

Penyebab pneumonia bisa berasal dari virus, bakteri, dan jamur. Namun virus menjadi penyebab tersering. Sementara untuk bakteri, Streptococcus pneumoniae termasuk penyebab umum pneumonia.

 

Untuk mencegah seseorang termasuk lansia terkena penyakit ini, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan antara lain tidak merokok (karena merusak selaput lendir saluran pernapasan), rajin mencuci tangan agar penyebab penyakit tidak masuk ke paru, mengobati penyakit kronis, menjaga kebersihan gigi dan mulut karena kuman masuk dari mulut salah satunya, dan menerapkan gaya hidup sehat. Di sisi lain, vaksinasi juga bisa menjadi salah satu langkah pencegahan walau tidak menjamin 100% dari pneumonia. (Ant/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik