Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Uni Eropa Ajak Kaum Milenial Indonesia Pulihkan Ekosistem Bumi

 Faustinus Nua
05/6/2021 11:38
Uni Eropa Ajak Kaum Milenial Indonesia Pulihkan Ekosistem Bumi
Konselor Pertama urusan Lingkungan, Aksi Iklim, Digital dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Henriette Faergemann.(Foto/Youtube)

DELEGASI Uni Eropa (UE) untuk Indonesia mengajak generasi muda Tanah Air untuk terlibat aktif dalam upaya pemulihan ekosistem Bumi. Hal ini bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2021.

Konselor Pertama urusan Lingkungan, Aksi Iklim, Digital dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Henriette Faergemann, mengatakan, Hari Lingkungan Hidup Sedunia menjadi pengingat untuk selalu menjaga kelestarian bumi. Dan UE turut ambil bagian dengan melibatkan masyarakat umum khususnya anak muda, dalam gerakan global #GenerationRestoration.

"Restorasi ekosistem dapat dimulai dimana saja. Kita perlu melibatkan banyak pihak untuk mengambil tindakan dan membuat pilihan cerdas sehingga mampu meningkatkan peran kita dalam memulihkan ekosistem," ungkapnya dalam talk show virtual bertema Memulihkan Ekosistem Bumi, Jumat (4/6).

Sebagai bagian dari EU Environment Day 2021, UE lanjutnya, ingin menginspirasi generasi muda untuk melakukan perubahan dan aksi nyata melalui Social Media Challenge #GenerationRestoration. Hal itu juha untuk membangun kesadaran publik yang lebih luas, akan pentingnya menjaga kelestarian hutan, laut dan biodiversitas bagi pemulihan ekosistem bumi.

"Ekosistem yang sehat dapat mencegah kehancuran keanekaragaman hayati. Lingkungan yang terpelihara akan tetap menjadi sumber pangan dan mata pencaharian jika kita menjaga hubungan yang harmonis dengan alam," imbuhnya.

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Hartono Prawiraatmadja menyampaikan apresiasinya atas Gerakan #GenerationRestoration untuk menggugah keterlibatan kaum muda dalam menjaga kelestarian alam.

"Salah satunya adalah melalui program restorasi dan ekosistem gambut serta rehabilitasi mangrove yang rusak," ungkapnya.

Adapun, dalam sesi talk show, para pegiat lingkungan, para ahli, dan figur publik berbagi pengalaman mengenai inovasi cerdas yang telah mereka terapkan.

Terkait topik sektor urban, Ketua Umum Bike to Work Poetoet Soedarjanto mendorong kebijakan untuk mewujudkan transportasi hijau. Setelah lebih dari 15 tahun bersepeda demi kesehatan dan lingkungan, dia menyerukan untuk menggunakan sepeda tidak hanya di akhir pekan namun juga untuk berangkat kerja.

Sementara Ajeng Kartika Sari mewakili EMPU Sustainable Fashion sekaligus pendiri Lestari & Iconic Kid, menceritakan bahwa bahan pakaian pun turut andil dalam merusak ekosistem. Lantas, harus pandai memilih bahan yang aman bagi lingkungan.

Begitupun musikus dan peneliti, Rara Sekar, mengangkat isu pentingnya memanfaatkan lahan sempit di rumah untuk bercocok tanam atau dikenal dengan istilah urban farming, di tengah lingkungan perkotaan.

Dari sektor hutan dan pesisir Hari Kushardanto, Direktur Program RARE Indonesia menyampaikan bahwa makanan yang kita konsumsi sangat berpengaruh bagi ekosistem utamanya kelestarian laut. Oleh karena itu sangatlah penting untuk secara kontinu mengkampanyekan praktik penangkapan ikan yang bertanggung jawab. 

Sementara itu, Christian (Manajer Program Hutan Itu Indonesia) menekankan bahwa menjaga hutan menjadi bagian dari tugas kita sebagai masyarakat Indonesia.

Hal itu mengingat hutan hujan tropis di Indonesia berada diurutan ketiga sebagai yang terbesar di dunia, sehingga perlu berbagai upaya untuk bergerak bersama menjaga hutan kita.

Dari sektor maritim, Nadine Chandrawinata, pendiri Seasoldier menekankan kondisi laut yang memprihatinkan karena dipenuhi sampah plastik. Kegiatan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kebersihan laut perlu terus dilakukan baik di lautan maupun daratan.

"Para kaum muda khususnya harus terus berjuang mempertahankan Indonesia sebagai negara kelautan, agar bisa diakui sebagai negara yang bersih dan peduli pada sampah kita sendiri," tutup Nadine. (Van/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya