Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BANYAK orang masih belum menyadari bahaya hipertensi atau penyakit darah tinggi.
Untuk memperingati Hari Hipertensi Sedunia yang tahun ini bertemakan “Cegah dan Kendalikan Hipertensi dengan Tepat untuk Hidup Sehat Lebih Lama”.
Terkait Hari Hipertensi Sedunia, PT Omron Healthcare Indonesia, perusahaan monitor kesehatan di rumah dan teknologi kesehatan, mengadakan media briefing virtual untuk mendorong masyarakatmencegah dan mengendalikan hipertensi melalui pemantauan tekanan darah secara mandiri.
Hipertensi, yang juga disebut the silent killer, sering terjadi tanpa keluhan dan baru diketahuisetelah terjadi komplikasi.
“Prevalensi hipertensi selama ini dianggap hanya terjadi dikalangan pasien berusia 60 tahun ke atas,” ujar Tomoaki Watanabe, Director, Omron Healthcare Indonesia dalam keterangan pers Jumat (4/6).
“Namun beberapa tahun terakhir, penyakit yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner itu sering ditemui pada usia yang relatif lebih muda,” kata Tomoaki.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi hipertensi pada kelompokusia 25-34 tahun mencapai 20% dan pada kelompok usia 35-44 tahun mencapai 34%.
Menurut Yayasan Jantung Indonesia (YJI), hipertensi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner.
Kondisi ini tidak hanya menyerang mereka yang sudah lanjut usia tapi jugamilenial, yakni generasi yang lahir antara tahun 1981 dan 1996.
Kenaikan prevalensi hipertensi pada milenial ini berhubungan erat dengan pola hidup tidaksehat, stres, dan kemajuan teknologi yang mengurangi aktivitas fisik.
Stres dipicu oleh banyakfaktor seperti tuntutan pekerjaan, selain juga pandemi Covid-19.
Studi Blue Cross Blue Shield Association menemukan bahwa 92% milenial menganggap Covid-19 telahberdampak negatif terhadap kesehatan mental mereka.
Tak hanya itu, hipertensi patut diwaspadai sebagai komorbid atau penyakit penyerta teratas yang mengikutipenderita Covid-19.
Menurut data yang dihimpun oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 1 Juni 2021, tiga besar komorbid tertinggi yang ditemukan pada pasien Covid-19 adalah hipertensi (50 %), Diabetes Melitus (36.6 %), penyakit jantung (17,4%).
Jangan lupa, hipertensi adalah kontributor utama pada penyakit jantung, stroke dan penyakitginjal kronik.
Dalam media briefing virtual, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Esti Nurjadin juga menegaskan bahwa hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner yang tidak hanya bisamenyerang mereka yang lanjut usia tetapi juga bisa menyerang generasi muda atau milenial.
“Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular seperti hipertensi dan penyakit jantung iniberhubungan erat dengan pola atau gaya hidup,” jelasnya.
“Pola hidup antara lain merokok, konsumsi minumanberalkohol, rendahnya aktivitas fisik, rendahnya konsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah, serta tingginya konsumsi gula garam dan lemak,” kata Esti .
“ Yang paling utama selain menghindaripola hidup tidak sehat adalah kita juga melalukan pengukuran tekanan darah secara rutinsehingga bisa mencegah atau setidaknya dan mengendalikan hipertensi,” tuturnya.
Di sisi lain, ahli jantung dan pemerhati pipertensi dr. Badai Bhatara Sp.JP, FIHA, MM, menambahkan bahwa hipertensi akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sampai dua kali, risiko gagal jantung satu setengah kali dan stroke dua koma enam kali lipat
“Kita harusmenumbuhkan kesadaran diri untuk melakukan cek kesehatan, melakukan pengukurantekanan darah secara rutin, dan mencegah serta mengendalikan hipertensi dengan memodifikasi gaya hidup seperti rajin berolahraga juga membatasi asupan garam,” ujar dr.Badai yang juga staf di divisi prevensi dan rehabilitasi, departemen kardiologi dan kedokteran vaskular, FK Unpad.
Pemantauan tekanan darah bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Untuk memenuhi hal itu, Omron telah merancang berbagai monitor tekanan darah (blood pressure monitoring) yang sesuai untuk penggunaan di rumah dengan akurasi tinggi, nyaman digunakan.
Monitor tekanan darah memiliki fitur-fitur canggih seperti konektivitas Bluetooth untuk berbagi data secara real time dengan dokter,menjadikan perangkat ini sempurna untuk mengukur tekanan darah di rumah, bahkan oleh pengguna baru.
Namun Tomoaki menyarankan untuk berkonsultasi ke tenaga medis sebelum menggunakan perangkat monitor kesehatan apa pun. (Nik/OL-09)
Riset ini mengungkap perbedaan mencolok dalam cara Gen X dan Millennial mengelola pendidikan, kesejahteraan emosional, pengeluaran, dan waktu bersama keluarga.
Banyak anak muda memilih menggunakan uang untuk hal-hal yang dirasa dapat membuat mereka melupakan tekanan hidup, misalnya dengan belanja online.
Tren pembelian rumah tapak di kawasan Tangerang, khususnya Karawaci, semakin diminati, terutama oleh generasi milenial dan pasangan muda.
Tingginya tekanan ekonomi dan lonjakan harga properti membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di kawasan industri seperti Bekasi semakin sulit memiliki hunian layak
Prudential menerbitkan produk asuransi kesehatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya milenial dan generasi Z (gen Z).
Setiap generasi sudah pasti memiliki perspektif, gaya, dan harapan masing-masing dengan keunikan sendiri. Begitu pula dengan tantangan-tantangan komunikasi.
Pemkab Manggarai Barat, NTT, mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan tes VCT (Voluntary Counselling and Testing) guna mendeteksi HIV secara dini.
Latihan beban atau latihan kekuatan, tidak hanya memberi manfaat pada kesehatan otot dan tulang, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan otak.
Program ini dituangkan dalam Peraturan Wali Kota Kupang Nomor 18 Tahun 2025 dan ditujukan untuk menanggulangi berbagai hambatan administratif yang selama ini menghalangi masyarakat.
Gejala umum radang usus merupakan diare yang hingga kini masih sulit dibedakan oleh masyarakat dengan diare biasa dengan diare yang mengarah pada radang usus.
Jeruk nipis punya segudang manfaat untuk kesehatan: dari cegah flu, cerahkan kulit, hingga jaga jantung dan ginjal. Simak 10 khasiat lengkapnya di sini!
Polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved