Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENELITI Pusat Sains Antariksa (Pussainsa), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Andi Pangerang mengonfirmasi unggahan di akun instagram @Gunarto_Song. Pada Kamis (27/5) silam, ia sedang melakukan pemotretan "long exposure" Gunung Merapi.
Tiba-tiba, muncul cahaya berkelebat berwarna kehijauan yang menjulang vertikal ke langit. "Fenomena ini pun juga dikonfirmasi melalui pantauan CCTV Merapi dari Pos Kalitengah Kidul yang mendapatkan momen tersebut di waktu yang sama berupa kilatan cahaya berpendar selama beberapa detik," ungkap Gunarto disadur dari edukasi.sains.lapan.go.id, Sabtu (29/5)
Berdasarkan data international Meteor Organization (IMO) yang diakses dari http://imo.net, dalam Mei ini setidaknya terdapat dua hujan meteor yang sedang aktif, khususnya ketika cahaya kehijauan tersebut diabadikan dengan kamera pada Kamis (27/5) silam, yaitu Hujan Meteor Eta Aquarid (031 ETA) dan Hujan Meteor Arietid (171 ARI).
Hujan meteor 031 ETA aktif sejak 19 April hingga 28 Mei. Puncaknya terjadi pada 6 Mei Pukul 03 UT dengan intensitas 50 meteor perjam ketika di Zenit. "Kelajuan meteor mencapai 66 kilometer per detik. Hujan Meteor ini dapat
disaksikan ketika malam hari dengan titik radian (titik kemunculan hujan meteor) berada di dekat konstelasi Aquarius.
Sementara itu, hujan meteor 171 ARI aktif sejak 14 Mei hingga 24 Juni. Puncaknya terjadi 7 Juni dengan intensitas 30 meteor perjam ketika di Zenit. Kelajuan meteor mencapai 38 kilometer per detik. "Hujan meteor Ini dapat disaksikan ketika siang hari dengan titik radian berada di dekat konstelasi Aries," kata dia.
"Dari dua data ini, bisa diduga bahwa kilatan cahaya kehijauan yang muncul di dekat gunung Merapi mungkin terkait dengan aktivitas hujan meteor," kata dia.
Hujan meteor merupakan meteor yang jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah yang banyak sehingga dari permukaan bumi akan dilihat oleh manusia seolah seperti hujan yang turun. Hal inilah yang disebut sebagai hujan meteor. Hujan meteor secara singkat dapat terjadi karena meteoroid (batuan-batuan kecil di sekitar orbit Bumi) memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.
Peristiwa jatuhnya meteor adalah peristiwa astronomi yang biasa terjadi dan tidak ada hubungannya dengan apapun tentang Gerhana Bulan Total yang baru saja terjadi Rabu silam (26/5), sehari sebelum dipotretnya kilatan cahaya kehijauan di Merapi maupun sesuatu tentang aktivitas Merapi. Fenomena meteor disebabkan oleh tertariknya meteoroid yang terpengaruh oleh gravitasi sehingga jatuh dan terbakar.
Warna pijar meteor yang terbakar sangat tergantung kandungan unsur yang mendominasi batuan tersebut. Warna biru kehijauan (cyan) berasal dari Magnesium, Kalsium ditandai dengan warna violet, dan Nikel ditandai dengan warna hijau yang bersinar. Sedangkan warna merah kemungkinan besar berasal dari Oksigen dan Nitrogen yang berada di atmosfer Bumi. Mengingat cahaya yang dipancarkan berwarna kehijauan, besar kemungkinan meteor yang jatuh di sekitar Merapi ini didominasi oleh unsur Magnesium.
Terkadang, meteor dapat menyisakan batuan saat sampai permukaan Bumi, yang dinamakan Meteorit. "Jika memang Meteor Merapi ini masih menyisakan meteorit, kira kira dimana jatuhnya?" tanya dia.
Perkiraan menggunakan metode paralaks sederhana menyimpulkan, kemungkinan sekiranya terdapat meteorit, lokasi jatuhnya justru bukan berada di lereng Merapi melainkan agak di sekitar puncak Merbabu. Hal ini ditandai dengan posisi kilatan cahaya yang nyaris vertikal menjulang ke langit.
Ia berargumen, kilatan cahaya yang secara visual tidak terlalu besar dan ditambah pula dengan tidak adanya ledakan. Meteor yang jatuh diperkirakan tidak terlalu besar, setidaknya berukuran seperti kerikil dan bisa jadi habis terbakar di atmosfer.
Ia juga berpesan, bagi yang menemukan benda antariksa di sekitar lokasi jatuhnya meteor, masyarakat dapat menghubungi pihak yang berwajib dan diimbau agar tidak berada di dekat benda tersebut. (OL-13)
Baca Juga: Puing Roket Tiongkok Long March-5B Jatuh di Samudra Hindia
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin giat tanam pohon bersama Pemda DIY, Kraton Yogyakarta dan Pengurus Pusat Organisasi Pemuda Lintas Agama.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Magelang, Boyolali, Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (DIY) mengalami kegempaan ratusan kali dan kembali menggugurkan lava delapan kali.
Selama seminggu, terjadi gempa Fase Banyak 2.226 kali dan gempa Guguran mencapai 1.116 kali akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis, selama sepekan dari hari Jumat (27/9) hingga Kamis (3/10).
Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya dan barat.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan telah terjadi Awan panas dengan jarak luncur 1,1 kilometer, Rabu (18/9) pagi.
Fenomena cahaya hijau yang berdenyut di langit timur laut AS dan Kanada pada 1 Februari ternyata berasal dari meteor bolide, menurut American Meteor Society (AMS).
Meteor yang jatuh ke Bumi memicu perdebatan soal kepemilikan, dengan banyak negara menerapkan hukum yang berbeda tentang siapa yang berhak atas batu ruang angkasa itu.
ASTRONOM Jepang, Daichi Fuji berhasil merekam sebuah kilatan cahaya terang yang diperkirakan berasal dari sebuah meteor yang menghantam permukaan Bulan.
Kilatan terang ini terjadi karena Bulan hampir tidak memiliki atmosfer. Tanpa atmosfer, objek yang menghantam Bulan tidak melambat dan tetap bergerak dengan kecepatan tinggi.
HUJAN meteor Geminid merupakan salah satu fenomena langit yang paling dinantikan setiap tahunnya.
Pembahasan kita kali ini akan dibatasi pada benda langit yang memberi banyak pengaruh terhadap kehidupan di Bumi. Apa saja itu? Yuk belajar benda langit dalam Tata Surya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved