Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Prof.Quraish Shihab: Mudik di Masa Pandemi Banyak Mudaratnya

Eni Kartinah
11/5/2021 21:00
Prof.Quraish Shihab: Mudik di Masa Pandemi Banyak Mudaratnya
Webinar nasional bertajuk "Belajar dari India, Babak Baru Covid-19 di Indonesia, Siapkah Kita?" digelar RS Premier Jatinegara.(Ist)

KAUM muslim diimbau untuk tidak mudik di musim pandemi Covid-19 ini. Sebab, mudik di masa seperti sekarang ini justru lebih besar mudaratnya daripada manfaatnya. Bukannya berpahala, mudik di masa pandemi bisa jadi malah berdosa karena membahayakan diri dan orang lain melalui penularan Covid-19.

Demikian dikatakan ulama besar sekaligus cendekiawan muslim nasional, Prof. M. Quraish Shihab pada webinar nasional bertajuk "Belajar dari India, Babak Baru Covid-19 di Indonesia, Siapkah Kita?" yang digelar RS Premier Jatinegara, Senin (10/5).

“Kita harus pandai memilih waktu, kadar, tempat, dan sasaran yang tepat untuk beramal saleh. Jika tidak, maka apa yang kita lakukan tidak bisa disebut amal saleh. Pun demikian dengan mudik yang tujuannya menyambung silaturahim, harus dilakukan dengan mempertimbangkan waktu, kadar, tempat, dan sasaran yang tepat," papar Prof. Quraish pada webinar yang diikuti ratusan peserta itu.

"Mudik saat ini lebih besar mudaratnya karena membahayakan diri dan orang lain. Padahal Allah SWT berfirman, jangan jerumuskan dirimu dalam kebinasaan,” ucap Prof. Quraish.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tujuan mudik ialah menyambung silaturahim. Untuk saat ini, kita bisa mencapai tujuan itu dengan beragam cara lain, tanpa mudik. “Misalnya, bersilaturahim lewat Zoom, telepon, atau dengan mengirim hadiah,” imbuhnya.

Bagaimana dengan salat Idul fitri? Ia menegaskan, salat Idul Fitri merupakan amalan sunah, tak berdosa jika seorang muslim tidak melakukannya. Atau jika memang ingin menjalankan, bisa dilakukan di rumah dengan keluarga maupuan sendirian.

“Islam itu mudah dan memudahkan. Nabi Muhammad SAW bersabda, ‘Permudahlah, jangan dipersulit.’ Jadi, jangan memaksakan diri untuk salat di masjid atau di lapangan yang jelas-jelas menimbulkan kerumunan membahayakan,” seru Prof. Quraish.

Hal senada disampaikan  Sekjen Majelis Ulama Indonesia, Dr. Amirsyah Tambunan, MA. Ia mengingatkan, belajar dari lonjakan kasus Covid-19 di India pascaritual keagamaan, jangan sampai kejadian itu menimpa Indonesia.

Terkait salat Idul fitri, MUI sudah mengeluarkan fatwa perihal panduan kaifiat takbir dan salat Idul Fitri di masa pandemi.

“Salat Idul Fitri boleh dilaksanakan di rumah dengan berjamaah bersama anggota keluarga atau secara sendiri (munfarid), terutama yang berada di kawasan penyebaran Covid-19 yang belum terkendali,” ucapnya.

Pada kesempatan sama, Prof. dr. Menaldi Rasmin Sp.P (K), salah satu pakar kedokteran respirasi yang berpraktik di RS Premier Jatinegara mengatakan, yang terpenting untuk menanggulangi pandemi adalah membangun pemahaman dan kesadaran seluruh warga negara, tokoh masyarakat untuk turut aktif melakukan dan menyosialisasikan secara gencar protokol 5M.

5M adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Selain itu, mencari informasi Covid-19, strategi 3T ( telusur, tes, dan terapi ), lokalisasi pusat penularan, dan menjalani vaksinasi agar terjadi kekebalan komunitas.

Dalam rangka pemulihan kesehatan nasional, lanjutnya, selain melakukan pengobatan pada kasus aktif, pemulihan kesehatan para penyintas Covid-19 juga harus menjadi perhatian.

Sekitar 63,5 % dari penyintas mengalami sindrom pasca-Covid-19 dengan berbagai bentuk keluhan dan gejala, baik yang bersifat gangguan secara fisik maupun non fisik seperti, gangguan tidur, berdebar-debar, sesak nafas, dan lemas. Mereka harus ditolong dan dipersiapkan untuk kembali produktif seperti sediakala.

“Semoga hari raya Idul Fitri 1442 H kali ini dapat kita jelang dengan aman dan nyaman. Ingat untuk selalu menerapkan Protokol kesehatan 5M,” harapnya. (Nik/OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya