Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
SEBANYAK 49 ribu lebih Pekerja Migran Indonesia (PMI) akan habis masa kontraknya April dan Mei ini. Jatim dan Jabar menjadi tujuan terbesar kembalinya PMI tersebut.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Letjen TNI Doni Monardo menjelaskan pada April ini jumlah PMI yang berakhir kontraknya tercatat sebanyak 24.215 dan pada Mei PMI yang berakhir kontraknya sebanyak 25.467 orang.
"Mereka tersebar di sejumlah negara," ungkap Doni di Cirebon, Kamis (29/4). Mulai dari Malaysia, Taiwan, Hongkong, Singapura, Arab Saudi, Brunei Darussalam, Korea Selatan dan lainnya.
Jawa Timur dan Jawa Barat merupakan daerah terbesar kembalinya PMI tersebut. Setelah itu Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Utara dan daerah lainnya di Indonesia.
Untuk itu, Doni meminta pengawasan ekstra ketat di tingkat penyelenggara kekarantinaan di seluruh bandara di Indonesia. Mereka juga diminta untuk bisa memegang kontrol terhadap setiap jengkal wilayah bandara.
"Seluruh tahapan, mulai dari keluar pesawat, masuk ke terminal penjemput harus dilakukan dengan benar dan diawasi secara optimal," tegas Doni.
Ke depannya Doni juga meminta adanya proses terintegrasi antara BP2MI, kantor kesehatan pelabuhan, Imigrasi, TNI, Polri dan Bea Cukai yang berada dalam satu struktur komando. Sehingga tidak ada lagi orang yang tidak melalui karantina setelah pulang dari luar negeri.
"Untuk keluarga PMI kami minta untuk memahaminya, jangan mencuri-curi untik tidak karantina. Karantina itu wajib," ungkap Doni.
Sementara itu saat ditanyakan kejadian di Bandara Kualanamu berupa penemuan alat rapid tes bekas, Doni meminta agar ke depannya pengawasan dan pengendalian lebih ditingkatkan. (OL-13)
Baca Juga: Menaker Desak Taiwan Soal Kepastian Penempatan PMI
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo (kedua kanan) berbincang dengan Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri (kedua kiri) dan Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja (tengah)
PEKERJA migran Indonesia memiliki potensi besar untuk berinvestasi dan memulai usaha.
Lebih dari 80 peserta, sebagian besar merupakan pekerja sektor informal, antusias mengikuti program pemberdayaan pekerja migran Indonesia.
Program 20.000 rumah subsidi untuk pekerja migran Indonesia (PMI) akan menyasar daerah-daerah yang menjadi kantong PMI.
Kegiatan ini berfokus pada sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya lingkungan rumah sehat bagi para pekerja migran Indonesia.
Banyak modus operandi TPPO yang melakukan promosi dan perekrutan pekerja migran ilegal melalui dunia maya.
INDONESIA akan mengoptimalkan penempatan pekerja migran Indonesia di sektor hospitality dan kapal pesiar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved