Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PANDEMI yang telah lebih dari satu tahun lamanya menghantam Indonesia tidak hanya berdampak pada sektor perekonomian ataupun kesehatan, tetapi juga sektor pendidikan. Akibatnya satuan pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), sampai perguruan tinggi terpaksa harus menggelar kegiatan belajar mengajar secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri karena masih banyak siswa yang tidak memiliki fasilitas penunjang PJJ yang memadai seperti smartphone dan kuota internet. Laporan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyebutkan, sebanyak 50% lebih siswa tidak memiliki smartphone.
Hal ini berdasarkan data pokok pendidikan (dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang telah menginput 21,7 juta nomor ponsel siswa dari total 44 juta murid di seluruh Indonesia. Mereka yang belum memiliki smartphone tentu akan merasakan kesulitan untuk mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh dan bahkan terancam putus sekolah karena tidak punya fasilitas belajar online.
Untuk membantu mengatasi tantangan tersebut, bodrex memberikan bantuan berupa ratusan paket smartphone dan kuota internet kepada siswa-siswa SD yang tidak memiliki fasilitas belajar online melalui sekolah-sekolah yang tersebar di berbagai kota di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Lampung, dan Samarinda.
General Manager Brand Communication & Content Analgesic, Cough & Cold, and Herbal Products, Audrey Y Gandadjaja, mengatakan, program bantuan ini merupakan kelanjutan dari kampanye bodrex Merah Putih Berbagi pada tahun 2020 dalam rangka memperingati 50 tahun bodrex.
Audrey melanjutkan, sebagai merek lokal obat sakit kepala di Indonesia, bodrex ingin memberikan kontribusi secara langsung kepada masyarakat terutama di sektor pendidikan selama masa pandemi covid-19 melalui program bodrex Merah Putih Berbagi.
"Smartphone yang kami donasikan tersebut akan menjadi inventaris sekolah untuk dipinjamkan kepada siswa yang memiliki keterbatasan fasilitas dalam proses pembelajaran jarak jauh selama dibutuhkan," kata Audrey dalam siaran pers, Rabu (7/4).
Audrey menjelaskan, sekolah yang terpilih mendapatkan bantuan paket smartphone dan kuota internet adalah yang memberlakukan sistem PJJ dan memiliki siswa yang belum memiliki fasilitas belajar online Siswa-siswa yang terpilih diutamakan yang duduk di kelas 3 SD hingga 6 SD.
"Kami berharap donasi yang bodrex berikan dapat bermanfaat bagi siswa untuk digunakan dalam proses pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi," kata Audrey.
Program #bodrexMerahPutihBerbagi, kata Audrey, merupakan wujud ucapan terima kasih kepada masyarakat karena berkat dukungan mereka selama ini bodrex berhasil menjadi merek obat sakit kepala nomor satu di Indonesia.
"Semoga kontribusi ini menjadi bentuk dukungan bodrex dalam mendorong pendidikan di masa pandemi agar lebih banyak anak Indonesia bisa belajar online, karena merekalah ini masa depan bangsa Indonesia," tutup Audrey.
Salah satu siswa yang mendapatkan bantuan adalah Dias Baihaqi, yang duduk di kelas 4 SDN Cipinang Besar Selatan 03 Pagi Jakarta. Dias mengaku selama ini dia dan adiknya saling bergantian menggunakan satu smartphone yang sama untuk mengerjakan tugas.
Belum lagi sang ayah pun membutuhkan smartphone itu untuk keperluan dagangnya. "Saya selalu terlambat mengerjakan tugas karena pakainya bergantian. Saya sangat berterima kasih kepada bodrex untuk bantuan smartphone dan kuota internetnya. Ini sangat membantu," kata Dias. (OL-13)
Baca Juga: Pesimisme Konsumen Picu Revisi Pertumbuhan Ekonomi RI
KABUPATEN Sumedang, Jawa Barat, masih kekurangan jumlah guru ASN sekitar 2.000 orang untuk tingkat SD dan SMP. Saat ini, kekurangan itu ditanggulangi guru non ASN.
Penyebabnya kemungkinan karena jumlah lulusan dan jarak sekolah yang jauh dari masyarakat, terutama sekolah satu atap
Tahun ini, jumlah siswa yang lulus, baik SMP negeri maupun swasta, mencapai 22.687 siswa. Sementara yang tertampung untuk SMA-SMK negeri hanya 5.685 siswa.
"Dengan ditambah 7 SMPN diharapkan daya tampung di SMPN bisa mencapai diatas 30% atau lebih dari 9.000-an siswa dan menjadi sulusi untuk mencegah anak putus sekolah di Kota Depok,"
para orangtua atau wali murid wajib mengantar jemput anak didik ke sekolah demi mencegah kegiatan berkumpul-kumpul.
SMPN 115 Jakarta menggelar acara webinar bertajuk SMABELS Entrepreneurship dengan tema Creativity on Economy menghadirkan Menparekraf Sandiaga Uno,
PEMBELAJARAN jarak jauh (PJJ) yang sudah berlangsung sekitar sembilan bulan akibat pandemi covid-19 memiliki banyak tantangan.
Tidak ada rencana untuk memberikan Aditya sanksi akibat tidak bisa mengikuti PJJ sampai enam bulan.
Pemprov DKI Jakarta akan memberikan solusiĀ bagi siswa tidak mampu yang tidak punya ponsel pintar dan harus menjalani pembelajaran jarak jauh.
KETERSEDIAAN perangkat elektronik seperti ponsel pintar untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) ternyata tidak hanya dirasakan siswa di pelosok daerah.
Sejauh ini, JakWifi telah terpasang di 1.200 titik yang tersebar di 445 RW kumuh.
SEBANYAK 171.998 peserta didik di Jakarta tidak memiliki gawai untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved