Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pesimisme Konsumen Picu Revisi Pertumbuhan Ekonomi RI

Fetry Wuryasti
08/4/2021 01:45
Pesimisme Konsumen Picu Revisi Pertumbuhan Ekonomi RI
Pengendara melewati spanduk relaksasi pajak untuk mendorong konsumsi masyarakat agar pertumbuhan ekonomi RI terdongkrak.(Antara)

DANA Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2021 menjadi 4,3% dibandingkan prediksi mereka saat Januari dahulu, yang sebesar 4,8%. Di saat proyeksi IMF terhadap ekonomi global justru naik menjadi 6% dari 5,5%.

Menurut peneliti Center for Strategic and International Studies ( CSIS), Fajar B. Hirawan revisi IMF sangat berdasar. Sebab sektor konsumsi yang menjadi kunci, masih dibayangi pesimisme jika dilihat dari perkembangan indeks keyakinan konsumen (IKK).

"Jadi karena pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh sektor konsumsi sebesar 55-58 persen, wajar jika IMF menurunkan proyeksinya terhadap Indonesia," kata Fajar, saat dihubungi, Rabu (7/4).

Adapun dari sisi produksi sebenarnya sudah rebound yang ditunjukkan dengan angka indeks PMI di atas 50 sampai dengan Maret 2021.

Selain itu, seharusnya memang pemerintah sudah memiliki pengalaman dalam pengelolaan dana PEN tahun lalu. Seharusnya ini juga menjadi faktor kunci apakah Indonesia mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi di kisaran 4-5 persen tahun ini. Salah satunya untuk mendorong permintaan, pemerintah menggenjot melalui stimulus kredit.

"Makanya pembebasan PPNBM mobil up to 2.500cc, kredit kepemilikan rumah dan apartemen, dan kredit konsumsi lain harus benar-benar berjalan sesuai dengan harapan," kata Fajar. (OL-13)

Baca Juga: Pemerintah Subsidi Ongkir Rp500 miliar Jelang Harbolnas Lebaran



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya