Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

JK: Vaksinasi Akan Dilakukan di Masjid untuk Tingkatkan Jangkauan

Emir Chairullah
23/3/2021 15:55
JK: Vaksinasi Akan Dilakukan di Masjid untuk Tingkatkan Jangkauan
Vaksinasi COVID-19 Sinovac kepada pengurus dan jamaah masjid, di Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, Sulawesi Selatan.(ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

KETUA Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menyebutkan masjid bisa tempat vaksinasi Covid-19 bagi warga RT/RW sekitar lingkungan tempat ibadah tersebut. Langkah ini menyusul kesepakatan antara Kementerian Kesehatan dan DMI belum lama ini.

“Dua malam lalu saya baru melaksanakan persetujuan dengan Menteri Kesehatan bahwa mulai bulan depan vaksin akan diadakan di masjid,” kata Kalla dalam keterangan persnya, hari ini.

Kalla menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi bakal dilakukan di masjid yang besar dan mempunyai fasilitas pendukung. “Masjidnya juga mempunyai fasilitas yang baik seperti aula, selasar, halaman yang luas dan ruangan yang bisa dipakai untuk vaksin,” jelasnya.

Kalla beranggapan apabila vaksinasi hanya dilakukan di pusat-pusat kota maka target untuk memberi vaksin kepada 1 juta orang per-hari tidak akan bisa tercapai. Di sisi lain target tersebut harus bisa dicapai demi menciptakan imunitas di tengah masyarakat terhadap virus covid-19.

Baca juga: Wisma Atket Kemayoran Genap Satu Tahun Jadi RS Darurat Covid-19

“Untuk itu dibutuhkan ribuan tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan memiliki sarana penunjang pelaksanaan vaksinasi, dan masjid memenuhi syarat untuk itu karena mempunyai fasilitas pendukung pelaksanaan vaksin,” ungkapnya.

Terkait pelaksanaan ibadah sholat tarawih pada bulan suci ramadhan yang dilakukan dalam waktu dekat, JK meminta agar sholat jamaah pada malam bulan suci ramadhan tersebut dapat dilakukan secara bergiliran.

Mengingat kewajiban menjaga jarak terkait protokol kesehatan Covid-19 membuat daya tampung masjid menurun menjadi hanya 40% dari daya tampung sebenarnya.

“Untuk itu kita harus memberi kesempatan jamaah yang lain untuk melaksanakan ibadah sholat taraweh dengan membaginya menjadi 2 shift,” pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya