Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
CAKUPAN Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Indonesia pada Agustus 2020 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan cakupan imunisasi Agustus 2019.
"Memang penurunan dari cakupan imunisasi itu hampir terjadi pada semua jenis imunisasi," papar Ketua Satgas IDAI Cissy B. Kartasasmita saat dihubungi, Minggu (21/3).
Lebih lanjut, dia menjelaskan pelayanan dan petugas kesehatan fokus pada upaya penanganan covid-19. Pun, orang tua juga takut membawa anaknya untuk imunisasi.
Baca juga: Ahli Vaksin: Jangan Tunda Vaksin Anak Karena Pandemi Covid-19
"Cakupan imunisasi menurun juga karena ketakutan pergi ke luar. Adanya PSBB dan segala macam peraturan yang menyebabkan orang tua tidak mau keluar," imbuh Cissy.
Adapun penurunan cakupan terjadi pada semua jenis imunisasi berkisar 20% hingga 35%. Pada Januari-Februari 2020 masih ada peningkatan cakupan, namun tergolong keci.
"Pada waktu itu direncanakan ada imunisasi MR (campak) untuk semua. Jadi, ada pelatihan dan partisipasi. Semua usaha untuk meningkatkan cakupan imunisasi itu ada pada Januari-Februari," terangnya.
Baca juga: Tak Ada Kandungan Babi, Vaksin AstraZeneca Dinilai Halal
Selanjutnya, pada Maret 2020 tidak terjadi peningkatan. Pada April-Mei 2020 menurun paling dratis hingga 35%. Bahkan, tren penurunan terus terjadi hingga Agustus.
Hal yang dikhawatirkan jika tidak tercapai target imunisasi adalah KLB di sejumlah wilayah. Sebab, anak-anak tidak terproteksi. Apabila kondisinya berlanjut sampai anak-anak tidak tercapainya herd immunity, maka mudah terjadi KLB.
"Untuk campak mudah sekali terjadi KLB," lanjut. Cissy. Adapun cakupan imunisasi yang menurun, yakni HB0 (Hepatitis B), polio, DPT (difteri, pertusis dan tetanus), BCG (tuberkulosis) dan MR (campak).(OL-11)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved