Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
CAKUPAN Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Indonesia pada Agustus 2020 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan cakupan imunisasi Agustus 2019.
"Memang penurunan dari cakupan imunisasi itu hampir terjadi pada semua jenis imunisasi," papar Ketua Satgas IDAI Cissy B. Kartasasmita saat dihubungi, Minggu (21/3).
Lebih lanjut, dia menjelaskan pelayanan dan petugas kesehatan fokus pada upaya penanganan covid-19. Pun, orang tua juga takut membawa anaknya untuk imunisasi.
Baca juga: Ahli Vaksin: Jangan Tunda Vaksin Anak Karena Pandemi Covid-19
"Cakupan imunisasi menurun juga karena ketakutan pergi ke luar. Adanya PSBB dan segala macam peraturan yang menyebabkan orang tua tidak mau keluar," imbuh Cissy.
Adapun penurunan cakupan terjadi pada semua jenis imunisasi berkisar 20% hingga 35%. Pada Januari-Februari 2020 masih ada peningkatan cakupan, namun tergolong keci.
"Pada waktu itu direncanakan ada imunisasi MR (campak) untuk semua. Jadi, ada pelatihan dan partisipasi. Semua usaha untuk meningkatkan cakupan imunisasi itu ada pada Januari-Februari," terangnya.
Baca juga: Tak Ada Kandungan Babi, Vaksin AstraZeneca Dinilai Halal
Selanjutnya, pada Maret 2020 tidak terjadi peningkatan. Pada April-Mei 2020 menurun paling dratis hingga 35%. Bahkan, tren penurunan terus terjadi hingga Agustus.
Hal yang dikhawatirkan jika tidak tercapai target imunisasi adalah KLB di sejumlah wilayah. Sebab, anak-anak tidak terproteksi. Apabila kondisinya berlanjut sampai anak-anak tidak tercapainya herd immunity, maka mudah terjadi KLB.
"Untuk campak mudah sekali terjadi KLB," lanjut. Cissy. Adapun cakupan imunisasi yang menurun, yakni HB0 (Hepatitis B), polio, DPT (difteri, pertusis dan tetanus), BCG (tuberkulosis) dan MR (campak).(OL-11)
“Saya ingin pesan-pesan di dalamnya bisa memotivasi yang nonton. Banyak sebenarnya yang bisa membuat kami tetap produktif dengan ada di rumah saja,” pungkasnya
AKSI kemanusiaan dilakukan The Jakmania Kebagusan dalam menyikapi pandemi covid-19.
262 perusahaan dengan 54.835 tenaga kerja itu merupakan perusahaan yang dilarang beroperasi selama PSBB, namun mendapatkan izin operasional dan mobilitas kegiatan industri Kemenperin
Wilayah Yang Sudah dan Akan Menerapkan PSBB
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved