Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Kolaborasi Guru -Orang Tua Bantu Penyandang Disabilitas dalam PJJ

Ghani Nurcahyadi
18/3/2021 23:31
Kolaborasi Guru -Orang Tua Bantu Penyandang Disabilitas dalam PJJ
Pelajar melakukan pembelajaran jarak jauh(Antara/Maulana Surya)

PANDEMI Covid-19 membuat proses pembelajraan di Indonesia harus beralih ke pendidikan jarak jauh (PJJ). Bagi anak dengan disabilitas majemuk, PJJ menjadi sebuah tantangan tersendiri.

Kepala SD Kristen Charis Susane Ikawati mengatakan, pendekatan khusus yang melibatkan guru dan orang tua dapat membantu anak dengan disabilitas majemuk untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh, baik berupa daring maupun luring.

"Komunikasi dan koordinasi sangat penting. Kita tidak berjuang sendiri, kita (guru pendidik) dan orang tua murid adalah satu tim akan bersama berjuang untuk anak-anak”, ujar Susane dalam webinar Tantangan dan Solusi PJJ Bagi Anak Dengan Multiple Disability yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta  Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Kamis (18/3).

Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebjakan afirmatif bagi penyandang disabilitas dalam kurun 2019 hingga 2020. Kebijakan itu bisa dimanfaatkan dalam membantu anak disabilitas majemuk dalam proses pembelajaran.

"Beragam Peraturan Pemerintah ini dikeluarkan agar kami (penyandang disabilitas) terlindungi sehingga program-program Pemerintah ini dapat dirasakan bagi penyandang disabilitas dan keluarga”, kata Angkie yang juga CEO ThisAble Enterprise.

Baca juga : Penting, Peran Perguruan Tinggi Mengawal Good Public Governance

Ketua Yayasan Wahana Inklusif Indonesia Tolhas Damanik mengatakan, sejumlah inovasi teknologi juga sudah dikembangkan untuk membantu anak disabilitas majemuk dalam proses pembelajaran. 

"Teknologi harus dibuat berdampak kepada kehidupan penyandang disabilitas untuk dapat mengatasi rintangan dalam PJJ”, tutur Tolhas.

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khususkementerian Pendidikan dan Kebudayaan Samto mengatakan, kebijakan PJJ dikeluarkan untuk melindungi anak dari penularan Covid-19. Namun, pemerintah menjamin setiap elemen pelajar bisa mendapatkan pendidikan yang setara, meski di tengah pandem.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, kolaborasi menjadi kunci dalam menyongsong era digital di tengah pandemi. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya