Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia, Hasto Wardoyo, mendukung kampanye vaksinasi HPV dengan mengupayakan vaksin tersebut sebagai bagian dari skrining wajib pranikah.
Salah satu upaya yang dilakukan BKKBN adalah dengan melakukan audiensi bersama Menteri Agama Yaqut Cholil beberapa waktu lalu, untuk menjelaskan perihal platform skrining tiga bulan sebelum menikah.
"Saya mohon izin kepada beliau, Bapak Menteri Agama, bahwa BKKBN ada program skrining 3 bulan sebelum nikah, di dalamnya termasuk vaksinasi tetanus toksoid, dan saya minta vaksinasi HPV juga masuk di dalamnya karena itu penting sekali," ujar Hasto dalam diskusi virtual terkait kampanye vaksinasi HPV pada Rabu (10/3).
Menurut Hasto vaksinasi HPV menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mencapai visi dan misi BKKBN yaitu mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas dengan cara menyelenggarakan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
"Upaya pencegahan menjadi sangat penting. Maka kami terus menerus mendukung kampanye vaksinasi HPV ini, karena penyakit akibat virus ini sangat mematikan bagi kaum perempuan, dan ternyata juga bisa menyerang kaum laki-laki," jelas Hasto.
Lebih lanjut Hasto menjelaskan bahwa pada prinsipnya BKKBN ingin membentuk keluarga yang berkualitas. Oleh sebab itu pihaknya ingin memenuhi peran perlindungan dari 8 fungsi keluarga, dalam bentuk vaksinasi HPV yang dinilainya sebagai bagian dari pemenuhan hak perempuan untuk hidup sehat dan berkualitas.
"Untuk itu, Kami sangat mendukung kampanye ini dan berharap semoga akan ada lebih banyak keluarga di Indonesia yang menyadari pentingnya vaksinasi HPV serta melakukan deteksi dini kanker serviks demi perlindungan diri sendiri dan keluarga," katanya.
Menurut data GLOBOCAN 2020, kanker serviks adalah kanker perempuan terbanyak kedua dengan jumlah kasus 36.633 (17,2 persen) di Indonesia, dan membunuh 57 perempuan Indonesia setiap harinya.
Angka tersebut meningkat hampir 15 persen dari tahun 2018, atau lebih dari 21.000 keluarga di Indonesia setiap tahunnya ditinggalkan oleh ibu, anak perempuan atau istri karena kanker serviks yang mengakibatkan beban sosial begitu besar bagi kelangsungan dan kesejahteraan keluarga Indonesia ke depannya. Padahal, kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi HPV.
Rekomendasi vaksinasi HPV juga sejalan dengan strategi global WHO untuk mencakup hingga 90 persen vaksinasi HPV, 70 persen cakupan skrining, dan 90 persen akses ke perawatan terkait di semua negara. Selain itu, vaksinasi HPV tidak hanya mencegah bahaya kanker serviks, tetapi juga penyakit terkait HPV lainnya, seperti beberapa penyakit kulit dan kelamin pada pria. (Ant/OL-12)
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Langkah yang pertama, kalian gunakan terlebih dahulu ciput agar rambut tidak keluar. Selanjutnya, kalian bisa gunakan inner ninja agar bagian leher tidak terlihat.
Menggelar acara di tempat terbuka seperti Candi Borobudur, membawa tantangan tersendiri.
Novotel Tangerang menggelar Blissful Vows, sebuah wedding showcase yang diharapkan dapat menjadi referensi pernikahan bagi calon pengantin di Kota Tangerang dan sekitarnya.
Sebanyak 100 peserta dari Hipapi Indonesia dari seluruh Indonesia diberikan edukasi tentang adat dan budaya pernikahan, khususnya di Jawa.
Dekorasi yang terinsipirasi serial The Bridgerton, penggunaan aksesori unik, serta gaun simpel nan elegan menjadi bagian dari tren acara pernikahan terkini.
"Jadi bukan sertifikasinya. Tapi bagaimana ada semacam kursus pendek, tentang persiapan dalam sebuah rumah tangga untuk menikah itu bagaimana."
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Santoso menilai kebijakan sertifikasi pranikah tidak diperlukan.
BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyambut positif rencana pemerintah menerbitkan sertifikasi pranikah bagi calon pengantin.
Jumlah keluarga berstatus sangat miskin dan miskin mencapai 9,4% atau sekitar 9.600.000, pun jika ditambah dengan keluarga hampir miskin menjadi 16,82% atau sekitar 14 juta keluarga.
Setelah menggelar di sejumlah universitas di daerah, kini Literasi Pranikah yang digelar Kemenpora dilaksanakan di Kota Solo, Jawa Tengah.
Pengasuhan anak, pendidikan,dan kesehatan adalah hal lain yang harus diperhatikan pemimpin rumah tangga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved