Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SEJAK virus korona baru mewabah, banyak faktor dikaitkan dengan risiko tinggi infeksi covid-19. Termasuk kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, obesitas, dan usia tua.
Sejumlah penelitian menemukan bahwa golongan darah juga dapat menentukan risiko kontraksi dan komplikasi organ akibat covid-19.
Studi di Kanada yang diterbitkan dalam Blood Advances menyimpulkan bahwa golongan darah A memiliki risiko lebih tinggi tertular covid-19 dibandingkan golongan darah lainnya.
Studi ini mengevaluasi data yang melibatkan 95 pasien dengan infeksi covid-19 parah. Dari 95 orang, rupanya 84% didapati memiliki golongan darah A dan membutuhkan ventilasi mekanis. Kemudian, 61% dari kelompok dengan golongan darah O dan B membutuhkan perawatan serupa.
Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal medis Nature mendukung kesimpulan itu. Hasil evaluasi 14.000 orang di sistem rumah sakit Presbyterian New York, Amerika Serikat, menemukan bahwa orang selain golongan darah O-positif berisiko lebih tinggi tertular virus korona.
Demikian juga dengan studi yang diterbitkan pada jurnal Blood Advances meneliti 473.000 orang yang dites positif covid-19 dan sekelompok lebih dari 2,2 juta orang. Dari situ ditemukan bahwa golongan darah O memiliki risiko kontraksi covid-19 dan komplikasi organ yang lebih rendah.
Setahun lalu, temuan yang sama juga dikemukakan oleh ilmuwan Tiongkok. Dikutip Dailymail, peneliti medis di Tiongkok mengambil pola golongan darah lebih dari 2.000 pasien yang terinfeksi virus di Wuhan dan Shenzhen, kemudian membandingkannya dengan lebih dari 3.000 populasi sehat di wilayah yang sama. Hasilnya, orang dengan golongan darah A menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan cenderung mengalami gejala covid-19 yang lebih parah.
Mengapa ini bisa terjadi? Para ahli menyebut bahwa golongan darah yang berbeda memiliki dampak yang berbeda pula pada sistem peredaran darah dan mengubah cara darah membeku di dalam tubuh.
Direktur Penelitian di Inserm, sebuah badan penelitian medis Prancis, Jacques Le Pendu, mengungkapkan, individu dengan golongan darah O memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan pembekuan, yang cenderung memiliki efek serius pada tingkat keparahan dan risiko covid-19. (Medcom.id/H-2)
TAK mudah melangkah keluar dari kenyamanan, namun Almi membuktikan bahwa keberanian mencoba membuka pintu peluang besar.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Penelitian ini berawal dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah lama memanfaatkan sarang tawon angkut-angkut untuk menyembuhkan luka, terutama pada bekas khitan.
Perpanjangan kerja sama ini merupakan tonggak penting hubungan dan kolaborasi kedua perguruan tinggi yang telah berjalan selama 10 tahun.
Para peneliti dari Vesuvius Challenge berhasil menguraikan gulungan naskah PHerc. 172 yang terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius, mengungkap judul dan penulisnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved