Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Cegah Stunting di Tengah Pandemi, Hilirisasi Riset Terus Didorong

Fautinus Nua
03/3/2021 19:08
Cegah Stunting di Tengah Pandemi, Hilirisasi Riset Terus Didorong
Sejumlah inovasi produk pertanian(Antara/Arif Firmansyah)

MENTERI Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mendorong hilirisasi riset dan teknologi di sektor pertanian melalui penggunaan pupuk hayati. 

Hal itu diharapkan mampu menghasilkan tanaman yang subur dan berkualitas yang nantinya akan menghasilkan makanan bergizi sekaligus berkontribusi untuk menanggulangi masalah stunting atau kurang asupan gizi di tengah pandemi Covid-19.

"Masalah stunting adalah masalah krusial di Indonesia. Kita tidak ingin stunting menjadi bencana baru di tengah pandemi Covid-19 ini," ungkapnya dalam keterangan resmi saat melakukan kunjungan kerja ke PT Bio Konversi Indonesia (PT BKI) di Jakarta, Rabu (3/3).

Bambang mengatakan, stunting merupakan salah satu masalah besar di Indonesia. Oleh karena itu riset-riset terkait stunting menjadi salah satu bagian dari Prioritas Riset Nasional (PRN) di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN.

Baca juga : Tinjau Vaksinasi MUI, Menkes Minta Masyarakat Bersabar

"Salah satu risetnya adalah penggunaan pupuk hayati yang ternyata memang berperan besar untuk menghasilkan sumber makanan bergizi sebagai solusi masalah stunting," tambahnya.

Dia pun mengapresiasi PT BKI yang dapat membantu hilirisasi hasil riset sekaligus membantu mengurangi sampah di Indonesia. Produsen dari Pupuk Hayati/Organik Cair Biokonversi dan Bionature itu berkontribusi melalui pendekatan triple-helix antara pemerintah, peneliti, dan industri untuk hilirisasi dan komersialisasi.

Adapun, PT BKI telah mengolah 150 ton sampah setiap harinya dan menyerap 150 tenaga kerja lokal. Produk pupuknya telah diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman, baik tanaman pangan, tanaman hortikultura, dan tanaman perkebunan di lebih dari 23 provinsi se-Indonesia.

Formula dan teknologi produksi pupuk organik hayati cair PT BKI merupakan hasil riset dan pengembangan dari anak bangsa yang telah dipatenkan pada Ditjen HAKI Kementerian KUMHAM RI, mendapatkan pengakuan mutu 'baik' dari lembaga sertifikasi organik lokal (LESOS), dan pengakuan internasional dari Control Union di Belanda. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya