Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Saatnya Layanan Kesehatan Bertransformasi ke Digital

Eni Kartinah
02/3/2021 10:40
Saatnya Layanan Kesehatan Bertransformasi ke Digital
Ilustrasi(Dok.Lifepack)

PANDEMI covid-19 yang terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia memang telah memunculkan kebiasaan baru di masyarakat. Salah satunya adalah kebiasaan membeli dengan online.

Situasi itu pun dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, termasuk industri farmasi dan layanan kesehatan di Indonesia. Berbagai perubahan terlihat terutama dari sisi layanan yang saat ini mengadopsi ke layanan digital.

Baca juga: Potensi Besar Ekonomi Digital Indonesia

Menurut CEO Lifepack & Jovee, Natali Ardianto industri farmasi dan layanan kesehatan digital di Indonesia tumbuh dengan baik, namun masih banyak masalah yang perlu diselesaikan.

“Industri farmasi di Indonesia merupakan salah satu industri dengan pertumbuhan yang sangat cepat di ASEAN, begitupun dengan layanan kesehatan digital. Dari laporan yang dikeluarkan oleh MTPconnect & Asialink Business, pendapatan dari layanan kesehatan digital di Indonesia pada tahun 2022 diprediksi mencapai US$973 juta,” ujar Natali dalam acara diskusi bertajuk Proyeksi Industri Farmasi & Layanan Kesehatan Digital di Indonesia yang digelar Apotek online, Lifepack dan Jovee.

Diskusi ini bertujuan untuk melihat arah perkembangan serta menjawab berbagai permasalahan yang masih muncul terkait layanan kesehatan di Indonesia khususnya dalam perkembangannya di 2021.

Natali menambahkan, prediksi pertumbuhan ini harus diimbangi dengan produk dan inovasi yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat, karena masih terdapat beberapa masalah yang dihadapi di antaranya, belum meratanya infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Kedua fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan apotek masih terkonsentrasi di pulau Jawa, dan ketiga jaminan kelengkapan serta keaslian obat.

"Karena menurut World Health Organization (WHO), peredaran obat palsu di Indonesia masih sangat tinggi mencapai 25%. Inilah saatnya inovasi layanan kesehatan digital dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang ada,” ujarnya

Industri kesehatan di Indonesia, kata dia, masih menyimpan banyak masalah, yang paling utama adalah akses layanan kesehatan itu sendiri, dari mulai ketersediaan rumah sakit dan apotek. Menurut data Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan per Februari 2021, jumlah rumah sakit di seluruh Indonesia sebanyak 2.925.

Pulau Jawa sendiri memiliki 1.244 rumah sakit, atau sekitar 45,9% dari seluruh rumah sakit yang ada di Indonesia. Adapun provinsi Kalimantan Utara menjadi Provinsi dengan jumlah rumah sakit terendah dengan hanya memiliki 11 rumah sakit. Bukan hanya rumah sakit, apotek juga masih didominasi di pulau Jawa.

“Dengan masih terkonsentrasinya akses layanan kesehatan seperti rumah sakit dan juga apotek di pulau Jawa, tentunya diperlukan inovasi layanan kesehatan agar dapat dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat Indonesia di berbagai daerah, yaitu melalui akses layanan kesehatan secara online,m: ujar Natali.

“Layanan apotek online Lifepack hadir di Indonesia sejak Januari 2020, tepat dua bulan sebelum pandemi corona melanda Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, pandemi memberikan momentum bagi layanan kesehatan digital untuk dapat memenuhi kebutuhan dan menjawab berbagai masalah kesehatan yang ada di masyarakat."

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2019 merilis data di mana hampir 2.000 berita hoax tersebar di Indonesia, dengan 10% berhubungan dengan kesehatan. Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya berita hoax terkait kesehatan, pertama adalah kampanye mengenai anti medikalisasi yang diterapkan oleh sejumlah kelompok, kedua hoax kesehatan yang diproduksi oleh oknum perusahaan yang ingin meraih keuntungan.

“Dengan terus meningkatnya pertumbuhan industri farmasi serta layanan kesehatan digital di Indonesia, Lifepack & Jovee sendiri memiliki visi dan misi untuk memberikan layanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat. Visi dan misi kami adalah membantu mempertahankan kesehatan masyarakat,” ujar Natali. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya